GridHEALTH.id - Sepsis menjadi penyakit infeksi bayi baru lahir yang wajib diwaspadai setiap oragtua.
Pasalnya komplikasi yang ditimbulkan sepsis pada bayi atau anak tidak bisa dianggap sepele dan cukup berbahaya.
Dimana komplikasi sepsis bisa memicu terjadinya keracunan darah, gangguan sirkulasi darah, pelebaran pembuluh darah, hipotermia, penurunan tekanan darah, hingga berujung kematian.
Untuk itu, penting bagi setiap orangtua mencegah terjadinya penyakit infeksi tersebut.
Dilansir dari laman Medlineplus.gov, sepsis disebabkan oleh bakteri seperti Escherichia coli (E coli), Listeria, dan beberapa strain streptokokus.
Namun Streptokokus grup B (GBS) telah menjadi penyebab utama sepsis neonatorum.
Namun, masalah ini menjadi kurang umum karena wanita diskrining selama kehamilan.
Virus herpes simpleks (HSV) juga dapat menyebabkan infeksi parah pada bayi yang baru lahir.
Ini paling sering terjadi ketika ibu baru terinfeksi. Lebih lanjut ada beberapa gejala penyakit infeksi sepsis pada bayi atau anak yang mesti diketahui.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Paru-paru, Fakta Mengapa Wanita Lebih Jarang Terkena
Berikut di antaranya:
- Bayi terlihat lesu atau tidak bertenaga.
- Muntah-muntah dan mengalami diare.
- Mengalami demam tanpa sebab.
- Tidak mau menyusui.
- Badan cenderung dingin akibat suhu tubuh rendah.
- Mengalami gangguan pernapasan.
- Kulit tampak pucat.
Baca Juga: Cukup di Rumah, Penyakit Infeksi Paru-paru pada Bayi Bisa Reda
- Adanya pembengkakan di sekitar perut
- Nampak gelisah
- Gejala penyakit kuning pada mata dan kulit
- Kejang.
Itulah beberapa gejala atau tanda dari penyakit infeksi bayi baru lahir sepsis.
Jika kita atau anak kita mengalaminya, akan lebih jauh jika kita atau keluarga kita mengalaminya.(*)
Baca Juga: Fakta Viagra, Obat Kuat yang Disebut Buruk Untuk Kesehatan Jantung
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Medlineplus.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar