"Kemarin ada 34, yang keluar 28 ada varian baru," kata Hartopo.
Karenanya Hartopo bakal lebih optimal memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro, untuk memastikan penyebaran virus tidak terus berlangsung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran mutasi baru.
Ia memastikan temuan varian dari India ini merupakan yang pertama terjadi di Jateng.
"Sekali lagi dicatat, varian baru virus Covid-19 sudah masuk di Kudus. Maka, masyarakat harus sadar betul akan penularannya yang lebih cepat dibanding virus varian sebelumnya," kata Ganjar di Kudus.
Baca Juga: 8 Tanda Hamil Muda yang Sering Kali Tidak Disadari Oleh Perempuan
Demi memastikan varian tersebut tidak menyebar ke daerah lain, Ganjar telah memperbanyak pengambilan sampel untuk pemeriksaan genome sequencing.
"Saya sempat curiga dengan pergerakan tiga pekan sebelumnya hanya tiga kabupaten yang mengalami lonjakan kasus, terus bertambah menjadi delapan kabupaten dan sekarang 11 kabupaten. Saya waktu itu yakin ini pasti varian baru," kata Ganjar.
Adapun prihal jenazah korban Covid-19 di Kudus, dijelaskan Menkes Budi, intensitas pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 diketahui mulai meningkat sejak 18 Mei 2021 atau beberapa hari usai lebaran.
Baca Juga: Fakta Narkoba Anji yang Membuatnya Ditangkap, Ternyata Dirinya Sudah Meramalkannya Sejak 2013
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar