1. Gorengan
Pasien yang mengalami anosmia sebaiknya menghindari gorengan, setidaknya sampai dinyatakan sembuh.
"Tekstur (gorengan) memicu tenggorokan gatal, nanti susah menelan. Jadi jangan gorengan," ujar lulusan Sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada itu.
Sebagai gantinya, coba pilihlah makanan favorit lain yang cenderung segar dan mudah dikunyah seperti buah-buahan.
Tidak perlu memaksa mengunyah makanan yang Anda tidak disukai.
2. Makanan tinggi garam
Anosmia membuat pasien Covid-19 kebingungan dengan respon indera pengecap. Lidah bak mengalami anomali.
Sebagian mengaku semua makanan terasa hambar, ada pula yang mengaku makanan menjadi rasa pahit yang berlebihan.
Untuk mengatasi hal ini, peraih gelar pascasarjana di Institut Pertanian Bogor itu menyarankan agar mengurangi konsumsi garam.
Baca Juga: Mucormycosis, Infeksi Jamur Hitam yang Dipenuhi Mitos, Ini Faktanya
"Semakin asin, maka lidah makin merasakan pahit. Jadi lebih baik kurangi garam saat memasak," tutur Daisy.
Bahkan jika perlu tanpa garam. Sebaliknya, tambahkanlah rasa pedas ke dalam menu makanan seperti sambal.
Daisy menyebutkan, makanan pedas, terutama sambal, mempengaruhi orang makan lebih banyak.
Karena senyawa pada makanan pedas, mempercepat aktivasi saraf untuk memproduksi air liur (saliva).
"Cabai dan bawang dalam sambal mengandung senyawa yang menekan saraf, lalu kita jadi merasa pedas dan memicu produksi air liur. Nah, orang jadi pengen makan," tuturnya.
Baca Juga: Idul Adha Jadi Momen Baik Sembuhkan Anosmia Akibat Covid-19, Kok Bisa?
Source | : | Kompas.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar