GridHEALTH.id - Nyeri lutut bisa dialami oleh siapa saja.
Penyebab nyeri lutut pun banyak. Karenanya kita tidak boleh main-main jika merasakan nyeri lutut.
Baiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.
Sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat pula untuk mengatasi nyeri lutut.
Pada pasien yang mengeluhkan nyeri lutut dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan.
Saat pemeriksaan fisik, dokter bisa melakukan pemeriksaan berikut ini seperti dilansir dari MayoClinic pada artikel 'Knee Pain';
* Memeriksa lutut untuk pembengkakan, nyeri, nyeri tekan, kehangatan dan memar yang terlihat
* Melakukan pemeriksaan untuk melihat seberapa jauh pasien dapat menggerakkan kaki bagian bawah ke arah yang berbeda
* Dokter akan dorong atau tarik sendi untuk mengevaluasi integritas struktur di lutut pasien.
Pemeriksaan lain yang lebih mendalam bisa dibutuhkan.
Untuk hal ini dokter akan melakukan;
Baca Juga: Luka Bekas Jahitan Pasca Melahirkan Rawan Infeksi, Jangan Digaruk
1. Tes pencitraan
Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin menyarankan tes seperti:
* Sinar-X.
Dokter mungkin pertama-tama merekomendasikan untuk melakukan rontgen, yang dapat membantu mendeteksi patah tulang dan penyakit sendi degeneratif.
* Pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT)
Pemindai CT menggabungkan sinar-X yang diambil dari berbagai sudut untuk membuat gambar penampang bagian dalam tubuh Anda.
CT scan dapat membantu mendiagnosis masalah tulang dan patah tulang halus.
Jenis CT scan khusus dapat secara akurat mengidentifikasi asam urat bahkan ketika sendi tidak meradang.
* USG
Teknologi ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar real-time dari struktur jaringan lunak di dalam dan di sekitar lutut.
Dokter mungkin ingin menggerakkan lutut ke posisi yang berbeda selama USG untuk memeriksa masalah tertentu.
* Pencitraan resonansi magnetik (MRI).
MRI menggunakan gelombang radio dan magnet yang kuat untuk membuat gambar 3D bagian dalam lutut.
Tes ini sangat berguna dalam mengungkapkan cedera pada jaringan lunak seperti ligamen, tendon, tulang rawan dan otot.
Baca Juga: Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi, Anak, Hingga Dewasa, dan Penyebabnya
2. Tes laboratorium
Jika dokter mencurigai adanya infeksi atau peradangan, pasien akan menjalani tes darah dan kadang-kadang prosedur yang disebut arthrosentesis.
Ini adalah tes di mana sejumlah kecil cairan dikeluarkan dari dalam sendi lutut pasien dengan jarum dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter akan menghasilkan diagnosa untuk tindakan terapi pada pasien.
Perawatan akan bervariasi, tergantung pada apa sebenarnya yang menyebabkan nyeri lutut.
Bisa saja dokter dari hasil observasi memberikan obat untuk terapi pada pasien nyeri lutut.
Obat tersebut biasanya untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri lutut, seperti rheumatoid arthritis atau asam urat.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Daun Kemangi, Redakan Asam Lambung, Cegah GERD Kambuh
Adapun terapi yang dilakukan akan disesuikan dengan hasil diagnosa.
Dokter bisa merekomendasikan pasien menjalani terapi fisik untuk memperkuat otot-otot di sekitar lutut.
Bisa juga memasangkan penopang lengkung, terkadang dengan irisan di satu sisi tumit, dapat membantu mengalihkan tekanan dari sisi lutut yang paling terpengaruh oleh osteoartritis.
Dalam kondisi tertentu, berbagai jenis kawat gigi dapat digunakan untuk membantu melindungi dan menopang sendi lutut.
Bahkan dokter bisa juga memutuskan memberikan suntikan atau melakukan tindakan operasi kepada pasien.
Ini semua tergantung hasil pemeriksaan.(*)
Baca Juga: Syarat dan Ketentuan Perjalanan Selama PPKM dari 17 - 23 Agustus 2021
Source | : | MayoClinic - Nyeri Lutut |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar