GridHEALTH.id - Komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
Menurut Sekretaris Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Al Rasyid, waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk mengurangi risiko kematian atau cacat permanen saat serangan stroke terjadi.
Baca Juga: Kopi Dapat Menurunkan Risiko Terpapar Covid-19? Penurunan Riskonya Sekitar 10 Persen, Tapi .....
Orang yang mendapat serangan stroke membutuhkan oksigen dan nutrisi untuk mengatasi jaringan yang rusak.
Jika terlambat 1 detik saja, itu bisa berakibat fatal.
Karena itulah kita harus tahu gejala awal seseorang menderita stroke.
Salah satu metode yang bisa dengan cepat mendeteksi stroke saat gejala awal terjadi adalah metode FAST.
FAST adalah singkatan dari Face, Arm, Speech, Time.
Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional (PON) dr. Mursyid Bustami, Sp. S(K) mengatakan stroke itu terjadi secara mendadak, jadi tidak ada stroke yang pelan-pelan.
“Jadi orang lagi beraktifitas bisa tiba-tiba tangannya lemah sebelah, tiba-tiba ngomongnya tidak benar, wajahnya kok turun sebelah gitu,” katanya dalam konferensi pers Gedbyar Edukasi dalam rangka Hari Kesehatan Nasional secara virtual, Kamis (9/9) di Jakarta.
Baca Juga: 4 Makanan Peningkat Sistem Imun Terbaik Bagi Usia 50 Tahun Ke Atas
Mengenai metode FAST sendiri, dr. Mursyid menjelaskan;
Face merupakan gejala yang dilihat dari wajah seseorang yang tampak tidak normal seperti turun sebelah dan tidak simetris.
Arm merupakan gejala stroke yang dilihat dari lengan penderita menjadi lemah.
Jika lengan itu diangkat maka tingginya tidak sama dengan lengan satunya.
Speech, gejala stroke dilihat dari cara bicara penderita yang menjadi sulit, tidak jelas, atau bahkan tidak bisa bicara.
Jika salah satu gejala di atas terlihat, kuncinya Time, segera bawa penderita ke rumah sakit. Sebab itu tanda seseorang terkena serangan stroke.
Baca Juga: Mengenal Gejala Campak Jerman, Penyakit Menular Akibat Virus
“Dengan mengenal gejala-gejala tersebut sudah banyak pertolongan terhadap pasien stroke,” katanya, dilansir dari SehatNegeriku (9/9/2021).
Selain FAST, ada pula gejala stroke lain yang bisa terjadi pada penderita.
Seperti, tiba-tiba pusing, atau tiba-tiba tidak bisa melihat dan sakit kepala yang sangat hebat.
Jika itu terjadi pada seseorang, bawa ke rumah sakit segera.
“Seringan apapun stroke jangan dibilang ringan atau nanti akan sembuh sendiri, tidak seperti itu,” tutur dr. Mursyid.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Diabetes Gestasional Bisa Sebabkan Komplikasi pada Bayi
Ketahuilah, sebagian masyarakat memahami stroke dapat disembuhkan dengan dipijat, mengeluarkan darah dari telinganya, dan menusukkan jarum ke bagian tubuh yang mengalami stroke.
Mengenai hal tersebut dr. Mursyid menegaskan, pemahaman tersebut keliru dan penanganan yang paling tepat adalah dengan membawa penderita ke rumah sakit.
“Itu adalah satu anggapan yang tidak tepat, yang salah ya, tidak ada manfaatnya sama sekali terhadap stroke. Jadi kalau terjadi stroke segeralah pergi ke rumah sakit kapan pun, jadi jangan tunggu besok, jangan tunggu siapapun,” ucap dr. Mursyid.(*)
Source | : | SehatNegeriku - Metode FAST |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar