Tidak seperti varian Delta yang sangat menyebar dan menular, varian C.1.2 hanya menyebabkan 3 persen dari kasus Covid-19 di dunia.
"Tampaknya tidak meningkat dalam sirkulasi," juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan pada briefing PBB.
Harris menambahkan, varian berlabel C.1.2, saat ini tidak diklasifikasikan sebagai "varian yang menjadi perhatian" oleh badan kesehatan PBB.
Baca Juga: Marlina Octoria Ungkap Alami Gangguan Organ Vital Akibat Dipaksa Berhubungan Intim saat Menstruasi
Namun, pihaknya sedang memantau varian tersebut saat virus berevolusi.
Kendati demikian, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan hal yang berbeda.
Dicky menilai varian C.1.2 lebih berbahaya dibanding varian Delta.
Source | : | Kompas.com,Reuters,YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar