Bisa juga dilanda kebingungan, detak jantung cepat, pusing, mual, penglihatan kabur, kelemahan, sakit kepala, kejang serta muncul ketidaksadaran
Ketika gula darah naik di atas 200 mg/dl, gejala kemungkinan akan sering buang air kecil
rasa haus yang ekstrem, penglihatan kabur, kelelahan dan sakit kepala
Jika tidak segera mengobati gula darah tinggi, itu bisa berubah menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut ketoasidosis. Saat itulah racun yang disebut keton menumpuk di darah dan urine.
Ini dapat menyebabkan napas yang berbau buah, mual dan muntah, sesak napas, kelemahan, kebingungan, sakit perut bahkan koma.
Berita baiknya, diabetes labil adalah kasus yang sangat jarang. Terjadi pada sekitar 3 dari setiap 1.000 orang yang menggunakan insulin untuk diabetes akan mendapatkannya.
Orang-orang dari segala usia dapat menderita diabetes labil. Wanita mendapatkannya sedikit lebih sering daripada pria.
Jika sering mengalami serangan gula darah rendah, kita berisiko mendapatkan diabetes labil. Semakin sering mengalami hipoglikemik, semakin sedikit kita mengenalinya. Itu bisa membuat setiap episode lebih buruk dan menyebabkan diabetes labil.
Baca Juga: Dua Langkah Sederhana menuju Diet yang Lebih Sehat, Mudah Diterapkan!
Baca Juga: Minum Kopi Memang Banyak Manfaatnya Bila Tidak Lakukan 3 Kesalahan Ini
Ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari karena kita tidak dapat memprediksi kapan akan menghadapi fluktuasi rendah atau tinggi dalam glukosa darah. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Diabetes Association,Diabetes Mellitus Federation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar