GridHEALTH.id - Brittle diabetes atau diabetes rapuh adalah nama yang diberikan dokter untuk diabetes yang sangat sulit dikendalikan.
Ini juga disebut diabetes "labil". Kata rapuh dan labil bisa berarti "tidak stabil" atau "mudah berubah."
Ketika kita menyandang diabetes rapuh, kadar glukosa darah sering berayun dari sangat rendah (hipoglikemik) menjadi sangat tinggi (hiperglikemik).
Ini hampir selalu dikaitkan dengan diabetes tipe 1. Ini bukan jenis diabetes yang terpisah, tetapi lebih seperti komplikasi, atau bagian dari penyakit.
Karena diabetes apa pun bisa menjadi tidak stabil ketika kita tidak mengelolanya dengan baik, diagnosis diabetes labil bisa menjadi rumit.
Baca Juga: Efek Somogyi dan Fenomena Fajar Pada Penyandang Diabetes, Apa Bedanya?
Baca Juga: 6 Aturan Sederhana Jalani Hidup Sehat Untuk Penyandang Diabetes
Jika kadar gula darah berubah dengan sangat cepat, mungkin ada banyak faktor penyebab termasuk:
- Tidak minum obat seperti anjuran dokter atau menguji kadar glukosa seperti yang seharusnya
- Menderita stres
- Ada gangguan makan atau gangguan pencernaan yang menyebabkan usus berjuang untuk menyerap nutrisi
- Penyakit celiac
- Gastroparesis, suatu kondisi yang memperlambat atau menghentikan pengosongan makanan dari perut ke dalam usus
- Kita sangat sensitif terhadap insulin
Seringkali, itu bisa menjadi satu atau lebih dari ini. Dalam banyak kasus, dokter tidak tahu persis apa penyebabnya.
Baca Juga: 5 Pengobatan Rumahan Untuk Menghilangkan Benjolan di Bawah Mata
Baca Juga: Banyak Sekolah Mulai Tatap Muka, Begini Cara Melindungi Anak dari Penyebaran Virus Corona
Tergantung dari arah mana kadar glukosa darah berayun, gejalanya bisa berbeda. Bila sangat rendah di bawah 70 mg/dl, gejalanya bisa meliputi merasa gemetar, gugup dan cemas, berkeringat dan kedinginan serta moody.
Bisa juga dilanda kebingungan, detak jantung cepat, pusing, mual, penglihatan kabur, kelemahan, sakit kepala, kejang serta muncul ketidaksadaran
Ketika gula darah naik di atas 200 mg/dl, gejala kemungkinan akan sering buang air kecil
rasa haus yang ekstrem, penglihatan kabur, kelelahan dan sakit kepala
Jika tidak segera mengobati gula darah tinggi, itu bisa berubah menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut ketoasidosis. Saat itulah racun yang disebut keton menumpuk di darah dan urine.
Ini dapat menyebabkan napas yang berbau buah, mual dan muntah, sesak napas, kelemahan, kebingungan, sakit perut bahkan koma.
Berita baiknya, diabetes labil adalah kasus yang sangat jarang. Terjadi pada sekitar 3 dari setiap 1.000 orang yang menggunakan insulin untuk diabetes akan mendapatkannya.
Orang-orang dari segala usia dapat menderita diabetes labil. Wanita mendapatkannya sedikit lebih sering daripada pria.
Jika sering mengalami serangan gula darah rendah, kita berisiko mendapatkan diabetes labil. Semakin sering mengalami hipoglikemik, semakin sedikit kita mengenalinya. Itu bisa membuat setiap episode lebih buruk dan menyebabkan diabetes labil.
Baca Juga: Dua Langkah Sederhana menuju Diet yang Lebih Sehat, Mudah Diterapkan!
Baca Juga: Minum Kopi Memang Banyak Manfaatnya Bila Tidak Lakukan 3 Kesalahan Ini
Ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari karena kita tidak dapat memprediksi kapan akan menghadapi fluktuasi rendah atau tinggi dalam glukosa darah. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Diabetes Association,Diabetes Mellitus Federation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar