GridHEALTH.id - Banyak ahli di dunia yang sependapat bahwa merokok sangat buruk bagi kesehatan.
Ada banyak risiko kesehatan yang bisa disebabkan oleh kebiasaan buruk tersebut.
Dikutip dari cdc.gov (28/4/2020), merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis.
Merokok juga meningkatkan risiko tuberkulosis, penyakit mata tertentu, dan masalah sistem kekebalan tubuh, termasuk rheumatoid arthritis.
Namun belakangan banyak perokok aktif mengakali risiko tersebut dengan beralih menggunakan rokok elektrik.
Mereka berpandangan bahwa rokok elektronik lebih aman ketimbang rokok konvensional.
Namun faktanya anggapan tersebut dibantah oleh dokter spesialis paru, Dr dr Agus Dwi Susanto Sp P (K) FISR FAPSR seperti dilansir dari TribunKesehatan (28/9/2021).
Dimana menurutnya antara rokok elektronik dengan konvensional tidak jauh berbeda, yakni sama-sama bisa memicu infeksi saluran pernapasan.
Baca Juga: Hilangkan Kebiasaan Merokok Cukup Pakai Jeruk Nipis, Ternyata Hoaks
dr Agus mengatakan, baik rokok elektronik maupun rokok konvensional mengandung zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan.
"Tidak berbeda dengan rokok konvensional. Mungkin yang berbeda timingnya saja. Tanpa disadari rokok elektronik banyak menimbulkan dampak yang bersifat akut jangka pendek," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (28/9/2021).
Salah satunya karena partikel rokok elektronik yang bersifat halus, ketimbang rokok konvesional. Maka dapat menyebabkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Di sisi lain, komponen dari particular dan nikotin pada rokok elektronik dapat menimbulkan gangguan imunitas.
Sehingga menurunkan kekebalan saluran napas dan tubuh. Sehingga salah satnya berisiko memicu infeksi saluran pernapasan.
"Sehingga tidak hanya berdampak risiko gangguan paru-paru, tapi juga bakteri dan virus SARS-CoV-2 atau Covid-19. Riset menunjukkan perokok elektronik dan rokok konvensional, berpotensi menyebabkan infeksi Covid-19 sekitar dua sampai tiga kali lebih tinggi," tegasnya.
Bahkan pada rokok konvesional maupun rokok elektronik dapat menaikkan risiko gejala Covid-19 lebih berat.
Dr Agus pun menyebut banyak data riset di Indonesia yang menunjukkan risiko mortalitas lebih tinggi.(*)
Baca Juga: Merokok Selama Kehamilan Dapat Menyebabkan Meningitis Pada Bayi
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,Cdc.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar