GridHEALTH.id - Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang sudah bisa disembuhkan.
Sayang tak sedikit pasien akibat ketidaktahuannya dalam pengobatan TBC justru membuat penyakitnya menjadi lebih sulit untuk disembuhkan.
Oleh karena itu penting bagi pasien mengetahui bahwa pengobatan TBC ini tidak boleh sembarangan, ada standar pengobatannya tersendiri.
Dimana pengobatan TBC disesuaikan dengan jenis infeksi, usia, tingkat keparahan, sampai kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Menurut penjelasan di laman American Lung Association (08/04/2020), ketika TBC aktif pasien akan diobati dengan kombinasi obat antibakteri untuk jangka waktu enam sampai 12 bulan.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com (28/3/2020), pengobatan TBC yang terbaik adalah di Puskesmas, klinik, dokter praktek swasta, dan rumah sakit yang sudah menerapkan Direct Observe Treatment Short (DOTS).
DOTS adalah pengobatan yang diamati langsung dalam jangka pendek, dan dibantu oleh pengawas menelan obat hingga selesai pengobatan.
Pengawasan dimaksudkan agar pasien TBC tidak mangkir mengkonsumsi obat selama terapi penyembuhan penyakitnya.
Baca Juga: Penyakit Infeksi TBC 10 Besar Penyebab Kematian di Dunia, Batuk Berkepanjangan Cirinya
Kenapa obat TBC harus teratur dikonsumsi? Berikut alasan pengobatan TBC harus diberikan secara teratur:
- Untuk membunuh kuman TBC
- Untuk mencegah penularan TBC kepada orang lain
- Untuk mencegah terjadinya kekebalan obat TBC atau biasanya disebut dengan resitensi obat
Perlu diingat bahwa obat untuk penyakit TBC memang sudah ditemukan.
Mulai dari Rifampicin, Isoniazid, Ethambutol, Pirazinamid dan Steptomycin (suntikan).
Akan tetapi hanya dokter yang boleh menentukan jumlah obat dan berapa lama pengobatan dibutuhkan.
Selain itu, waktu menelan obat yang baik adalah setiap pagi hari saat perut kosong atau setiap malam hari sebelum tidur. Obat anti TBC diminum dalam satu dosis.
Jika dalam kondisi tertentu dapat diminum bertahap, namun harus habis dalam waktu 2 jam.
Perihal dosis obat yang harus dikonsumsi oleh pasien, dosisnya beragam tergantung kondisi pasien saat diagnosis awal, evaluasi bulanan selama pengobatan, dan penyakit penyerta yang dimiliki oleh pasien.
Untuk itu penting bagi pasien TBC untuk selalu melakukan konsultasi perihal pengobatan yang tengah dijalani.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Lung.org,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar