Radikal bebas menyebabkan oksidasi sel dan DNA, serta dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh yang memicu kanker dan penyakit lainnya.
Seiring bertambahnya usia, risiko pada penyakit-penyakit tersebut sebetulnya sudah lebih tinggi daripada ketika kita muda.
Jika memang akan mengonsumsi daging olahan, Palinski-Wade menyarankan untuk memilih daging yang dibuat tanpa nitrat serta pilih alternatif yang lebih rendah lemak dan natrium, jika itu memungkinkan.
5. Ayam goreng cepat saji
Makanan ini juga kurang baik jika dikonsumsi secara berlebihan pada usia berapa pun.
Palinski-Wade menjelaskan, memasak daging pada suhu yang sangat tinggi dapat meningkatkan kadar HCA dalam protein yang bersifat karsinogenik.
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging goreng cepat saji berlebih dengan kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
Meskipun penelitian masih terus dilakukan, hal terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan dengan membatasi konsumsi makanan ini seiring bertambahnya usia.
"Batasi porsinya, misalnya satu porsi per minggu," ucap Palinski-Wade.
6. Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan, seperti roti putih, pasta, dan lainnya memiliki tingkat Indeks Glikemik (GI) tinggi.
Artinya, sumber karbohidrat ini akan dengan cepat meningkatkan gula darah dan menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.
Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat olahan juga kurang baik untuk kulit. Bowe menjelaskan, sumber karbohidrat olahan dapat meningkatkan hormon yang merangsang produksi minyak.
Hormon-hormon tersebut bahkan dapat mengubah komposisi minyak pada kulit kita dan membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan jerawat.
Makanan dengan GI tinggi juga dapat menyebabkan pelepasan hormon growth factor 1 (IGF-1).
"Jika hormon itu terlalu banyak, itu akan merugikan kita karena dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan sejumlah penyakit, seperti kanker dan masalah kulit seperti jerawat," ungkapnya.
Baca Juga: Akibat Ditipu Otaknya Sendiri, Wanita Tiongkok Ini Tidak Pernah Tidur Selama 40 Tahun
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar