Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi disebabkan oleh kondisi medis lain yang sebagian besar mempengaruhi ginjal, arteri, jantung atau sistem endokrin kita.
Penyebab lain termasuk obstruksi jalan napas saat tidur, tumor kelenjar adrenal, kelainan hormon dan terlalu banyak asupan garam atau alkohol.
Hipertensi sekunder juga dapat didiagnosis selama kehamilan. Tidak seperti hipertensi primer, hipertensi sekunder dapat dengan mudah disembuhkan.
Ini menyumbang hanya 5 hingga 10% dari total kasus hipertensi dan lazim di antara mereka yang berusia 18 hingga 40 tahun.
Baik hipertensi primer maupun sekunder tidak menunjukkan gejala apapun pada kebanyakan kasus.
Bahkan jika tingkat tekanan darah mencapai tanda tertinggi, akan sulit untuk mengidentifikasi tanda-tandanya tanpa bantuan ahli medis.
Baca Juga: Hingga Kini Belum Ada Vaksin Demam Berdarah yang Aman dan Efektif
Baca Juga: Dunia Mengkhawatirkan Varian Virus Corona Baru Akan Terus Bermunculan
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin sering mengalami sakit kepala, kelelahan, masalah penglihatan dan sesak napas.
Source | : | The Lancet,American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar