GridHEALTH.id - Hingga saat ini, pandemi Covid-19 belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Ada banyak rintangan yang membuat fase akut pandemi Covid-19 ini sulit berakhir.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dilansir Kontan.co.id dari who.int (18/1/2022).
Menurutnya dunia kini tengah menghadapi banyak rintangan, termasuk politisasi, nasionalisme, disinformasi kepentingan pribadi jangka pendek, dan banyak lagi.
Kombinasi masalah itu jadi penghambat serius penanggulangan pandemi Covid-19 sampai saat ini.
"Kombinasi racun ini telah menghambat respons, memicu transmisi dan evolusi virus, dan menghambat akses yang adil ke alat untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobatinya," tegas Bos WHO tersebut.
Akibatnya, banyak negara tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar atau target sederhana.
Kini, lebih dari 9,4 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global.
Tetapi, 90 negara tidak mencapai target vaksinasi 40% dari populasi mereka pada akhir tahun lalu.
Baca Juga: Efikasi Vaksin Covovax dari India 90,4 Persen untuk Menangkal Infeksi Covid-19
"Dan, 36 dari negara tersebut belum memvaksinasi 10% dari populasi mereka," ungkapnya.
"Lebih dari 85 % populasi Afrika, sekitar satu miliar orang, belum menerima vaksin dosis tunggal," ujar Tedros.
Tedros berujar pandemi Covid-19 bisa berakhir jika dunia melakukan hal ini.
"Tahun 2021 memberi kami banyak alasan untuk berharap, karena sains memberi kita lebih banyak alat untuk mengendalikan pandemi Covid-19," katanya
Bos WHO itu mengatakan kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 ini jadi salah satu penyebab fase akut pandemi Covid-19 sulit berakhir dengan cepat.
"Kita tidak dapat mengakhiri fase akut pandemi ini kecuali kita bekerjasama untuk menutup kesenjangan ini," tegas Tedros.
Baca Juga: Pendirian Perusahaan Vaksin Asing di Indonesia Bisa Menyulitkan Anak Bangsa
Karenanya jika kita ingin cepat mengakhiri fase akut pandemi Covid-19 ini, dunia harus bersatu menyelesaikan kesenjangan vaksinasi tersebut.
"Mengakhiri distribusi vaksin, terapi, dan diagnostik yang tidak adil tetap menjadi kunci untuk mengakhiri pandemi. Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri fase akut pandemi," imbuhnya.
Namun terlepas dari itu, penting untuk dipahami bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 masih menjadi salah satu yang efektif dalam mencegah keparahan dan penyebaran penyakit tersebut.
Dijelaskan pada laman nhs.uk (30/3/2021), bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.
Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)
Baca Juga: Yakin Terinfeksi Varian Omicron adalah Vaksin Alami yang Bisa Hentikan Pandemi Covid-19?
Source | : | NHS,Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar