GridHEALTH.id – Alzheimer merupakan penyakit yang mengganggu fungsi otak. Sehingga kemampuan mengingat dan berpikir rusak.
Lama-kelamaan, Alzheimer bisa membuat penderitanya kesulitan untuk mengerjakan aktivitas sederhana.
Melansir nia.nih.gov, Jumat (04/02/2022), selain sulit untuk mengingat, gejala awal yang paling umum dialami penderita Alzheimer adalah sulit menemukan kata-kata yang pas saat bicara.
Juga mengalami masalah pada penglihatan (spasial) dan gangguan penalaran atau penilaian. Gangguan kognitif ringan (MCI) bisa mengindikasikan Alhzeimer awal. Tapi harus diingat, tidak semua orang yang mengalami MCI akan terkena Alzheimer.
Selain tanda-tanda di atas, penderita Alzheimer juga akan sulit mengerjakan aktivitas sehari-hari dan sering memberikan pertanyaan yang sama berulang-ulang kali. Kalau kondisinya sudah berkembang, seseorang bisa jadi lebih gampang khawatir, marah, atau bahkan melakukan kekerasan.
Alzheimer umumnya terjadi pada seseorang berusia pertengahan 60 tahun. Tapi bisa juga terjadi lebih awal, umur 30 sampai pertengahan 60 tahun, tetapi ini sangat jarang.
Selain usia, terdapat faktor lain yang membuat seseorang berisiko, yakni jenis kelamin. Seorang wanita disebut lebih rentan terkena Alzheimer, dibandingkan pria.
Mengapa begitu? Penyebab Alzheimer lebih mungkin dialami wanita adalah karena harapan hidupnya yang lebih panjang, dilansir dari health.harvard.edu, Jumat (04/02/2022).
Sebuah studi yang dilakukan di Swedia dan diikuti oleh 16.926 orang menemukan, bahwa para wanita yang usianya 80 tahun lebih banyak yang didiagnosis terkena Alzheimer dibanding pria. Padahal usia mereka sama.
Baca Juga: Kadar Insulin Rendah di Otak Sering Dikaitkan dengan Diabetes Tipe 3
Studi lain yang dilakukan di Taiwan pun, juga menunjukkan hasil serupa. Peluang seseorang terkena Alzheimer selama tujuh tahun lebih besar pada wanita dibandingkan pria.
Tapi tentunya hal tersebut masih belum cukup untuk menjawab mengapa wanita lebih berisiko terkena Alzheimer. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh, dilansir dari lifespan.org, Jumat (04/02/2022).
Source | : | health.harvard.edu,nia.nih.gov,lifespan.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar