Ini artinya masih jauh di bawah batas maksimal, yaitu 0.6 bpj (Peraturan Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan).
Selain itu, menurut Dosen dan Peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center Institut Pertanian Bogor (IPB) Nugraha Edhi Suyatma, dikutip dari SuaraMetrdeka.com (25/3/2022), galon air minum PC memiliki densitas yang sedikit lebih rendah dibandingkan PET.
Ini artinya, jika botol galon dibuat dengan bentuk dan ukuran serta ketebalan yang sama, maka galon PC akan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan galon PET.
Akan tetapi, untuk tujuan penggunaan sebagai kemasan guna ulang, galon air minum PC bisa dibuat lebih berat daripada PET, sehingga kekuatan mekanisnya lebih kuat.
Dari data absorpsi air menunjukkan, pada plastik PC absorpsinya lebih rendah dibandingkan pada PET, sehingga dapat dikatakan bahwa PC lebih tahan terhadap air dibandingkan PET.
Lainnya mengenai galon PET, menut Nugraha, dilansir dari Akurat.co (25/3/2022), pada galon PET memiliki resiko lebih mudah tergores saat dilakukan pencucian dengan menggunakan sikat.
Karenanya galon air minum PET sekali pakai, tidak boleh digunakan dua kali apalagi lebih.
Baca Juga: Muntah Bisa Bikin Puasa Batal, Kenali Penyebab dan 4 Cara Mencegahnya
Adapun nilai Tg PET hanya sampai 70° C. Jadi tidak tahan gores dan benturan, juga tidak boleh terkena panas berlebih.
Jadi jangan pilih galon air minum PET yang dijual terkena sinar matahari langsung, dan pendistribusiannya terpapar panas, terlebih dari sinar matahari.
Ingat Lingkungan
Sebagai konsumen harus ingat juga dampak lingkungan dari galon air minum yang dibeli.
Jika banyak galon air minum yang menjadi sampah, karena tidak bisa diguna ulang alias setelah isinya habis harus dibuang, menurut Nugraha ketahuilah proses daur ulang memerlukan tahapan yang sangat panjang dari mulai pengumpulan sampah kemasan plastik, pemilahan jenis sampah plastik, proses pengecilan ukuran menjadi potongan-potongan kecil, proses pencucian dan pengeringan, proses ekstrusi (butuh energi panas tinggi) dan proses pencetakan (perlu energi panas yang tinggi).
Selain itu, meski kemasan galon dari PET tidak memiliki risiko migrasi BPA, akan tetapi, menurut Nugraha, sebenarnya terdapat risiko lain dari plastik ini, yaitu migrasi senyawa asetaldehida dan etilen glikol.
Risiko dari plastik PET ini belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Untuk diketahui, senyawa asetaldehida memiliki risiko terhadap kesehatan, yang mungkin lebih tinggi risikonya dibandingkan BPA, karena termasuk ke dalam senyawa karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Karenanya dalam Per BPOM Nomor 20 Tahun 2019, migrasi asetaldehida dari PET dibatasi maksimum 6 bpj.
Baca Juga: 10 Manfaat Kurna Bagi Kesehatan, Seperti Dicontohkan Nabi Muhammad
Sedangkan etilen glikol memiliki sifat racun yang jika terkonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan ginjal dan kerusakan otak.
“Jadi, dari aspek keamanan pangan, kemasan galon dari PC maupun dari PET sama-sama memiliki risiko migrasi senyawa yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Akan tetapi, bisa tetap aman untuk digunakan selama keduanya memenuhi ambang sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh BPOM,” papar Nugraha.
Menjadi konsumen bijak dan cerdas harus tahu mana galon air minum yang baiknya dibeli dan cara memperlakukannya.(*)
Baca Juga: Puasa Ramadan Menyehatkan Dibuktikan Oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Source | : | Akurat-galon,SuaraMerdeka-galon |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar