GridHEALTH.id - Masuk angin sering digunakan saat seseorang merasa tidak nyaman, tidak enak badan, dan merasakan sakit di beberapa titik di dada dan punggung.
Untuk tidak enak badan, tidak nyaman, tidak mengapa istilah masuk angin mewakili itu semua.
Tapi jika muncul rasa sakit spesifik di titik tertentu pada dada dan pungung, jangan diabaikan dan dilabel masuk angin.
Jika dilebel masuk angin sensitif kita bisa terganggu, wal hasil sehrunya penyakit tersebut jika mendapat pertolongn segera bisa menjadi lebih baik, karena dilebel masuk angin maka yang terjadi diabaikan dan ujung-ujungnya melakukan kerokan.
Asal tahu saja, setelah kerokan sudah bisa dipastikan tubuh akan nyaman, dan rasa sakit di beberapa titik pada punggung dan dada intensitasnya akan kurang bakan menghilang.
Jika hal itu terus dilakukan setiap kali nyeri di dada dan punggung muncul, maka bahaya mengancam nyawa bisa benar terjadi.
Ketahuilah salah satu gejala serangan jantung dini adalah muncul rasa sakit di beberapa ttitik pada punggung dan dada.
Gejala Serangan Jantung
Serangan Jantung seringkali menyebabkan penderitanya mengeluh nyeri atau rasa tidak nyaman.
Baca Juga: Thalasemia Kelainan Darah Diturunkan Orangtua, Ini 3 Pengobatannya
Cermati lokasi yang ditimbulkan oleh nyeri atau rasa tidak nyamandan bedakan dengan nyeri karena penyebab lain.
Gejala paling umum dari penyakit jantung coroner adalah angina atau angina pectoris yang juga dikenal sebagai nyeri dada.
Angina dapat digambarkan sebagai ketidaknyamanan, berat, tertekan, sakit, terbakar, rasa penuh, seperti diremas, atau nyeri akibat penyakit jantung coroner.
Harus diwaspadai, seringkali angina diduga sebagai nyeri lambung.
Angina biasanya dirasakan di dada sebelah kiri, tetapi nyeri dapat menjalar ke bahu, lengan, tenggorokan, rahang atau punggung.
Jika mengalami gejala ini, anda harus lebih waspada.
Bila belum pernah didiagnosa dengan penyakit jantung, harus segera mencari penyebab nyeri tersebut.
Tapi bila sudah pernah mengalami angina sebelumnya, gunakanlah obat angina sesuai yang dianjurkan dokter.
Lalu amatilah gejala angina yang terjadi, apakah pola angina teratur atau makin memburuk.
Baca Juga: Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium dan Memilih yang Kredibel
Jika semakin buruk, segera minta bantuan medis, ke rumah sakit terdekat,
Penyebab Angina dan Jenisnya
Angina terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang sehingga mempengaruhi pengiriman oksigen ke jantung yang penting untuk memberi nutrisi ke sel otot jantung.
Ketika hal ini terjadi, otot jantung harus menggunakan sumber lain sebagai energi untuk menjalankan fungsinya memompa darah ke tubuh.
Sumber energi ini berupa asam laktat.
Tetapi asam laktat terbukti tidak efisien karena dapat menumpuk di otot jantung dan menyebabkan rasa sakit.
Beberapa obat angina bekerja dengan menghambat penggunaan asam laktat ini sebagai sumber energi.
Adapun jenis-jenis angina adalah:
* Angina stabil
Baca Juga: Kelainan Darah Thalasemia Muncul Pada 2 Tahun Pertama Kehidupan, Ini Gejalanya
Rasa sakit yang timbul dapat diprediksi dan muncul hanya pada saat beraktivitas atau dalam tekanan emosi dan menghilang saat beristirahat.
* Angina tidak stabil. Hal ini bisa merupakan gejala terjadinya serangan jantung.
Nyeri yang dirasakan berbeda dengan nyeri angina biasa atau nyeri yang terjadi.
Penting juga diketahui, angina dapat terjadi tanpa adanya penyakit koroner apapun, sampai dengan 30 persen orang dengan angina dengan masalah katup jantung yang disebut stenosis aorta, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke arteri koroner dari jantung.
Orang dengan anemia berat mungkin memiliki angina karena darah mereka tidak membawa cukup oksigen.(*)
Baca Juga: Penyebab Terus Bermunculannya Kasus Baru Thalassemia di Indonesia
Source | : | P2ptm.kemkes-serangan jantung |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar