Melansir Cleveland Clinic, pendarahan postpartum (PPH) adalah pendarahan yang parah setelah melahirkan. Ini merupakan kondisi yang serius dan berbahaya.
Biasa terjadi 24 jam setelah melahirkan, tapi bisa juga 12 mingggu setelahnya. Kondisi ini membuat tekanan darah ibu turun drastis dan dapat berujung pada kematian.
3. Emboli paru
Emboli paru terjadi saat terdapat gumpalan darah bersarang di arteri paru-paru, sehingga aliran darah terhalang. Awalnya terjadi di kaki dan terus menyebar ke jantung dan paru-paru.
Risiko pada ibu hamil disebabkan oleh berat bayi yang menekan pembuluh darah di panggul, sehingga memperlambat aliran darah dari kaki. Gumpalan lebih mungkin terbentuk saat darah melambat dan menggenang.
4. Infeksi
Penyebab ibu meninggal saat melahirkan yang terakhir adalah infeksi. Infeksi bisa terjadi akibat proses persalinan yang tidak sehat atau terlalu lama. Wanita yang tidak menjaga kebersihan area kewanitaan setelah melahirkan, juga berisiko alami infeksi.
Baca Juga: Mengenal Pijat Perineum, Kunci Proses Persalinan Nyaman Tanpa Sakit
Infeksi tanpa pengawasan dan perawatan yang tepat, bisa menyebabkan ibu meninggal saat melahirkan.
Kematian saat melahirkan, berisiko terjadi pada ibu yang hamil di usia 35 hingga 39 tahun. Ini juga bisa terjadi jika hamil dan melahirkan saat berumur 40 tahun atau lebih, begitu juga dengan perempuan di bawah umur yang sudah hamil.
Cara mencegah
Dilansir dari March of Dimes, selama hamil, ibu bisa mencegah kematian saat melahirkan dengan cara-cara berikut.
Source | : | who.int,marchofdimes.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar