Biasanya aturan dibuat bersamaan dengan pemberian konsekuensi dengan tetap mempertimbangkan perasaan anak.
Berbeda dengan strict parents, authoritative parents tetap mempertimbangkan pendapat anak dan memvalidasi perasaan anak, namun tetap tanggung jawab ada pada orang dewasa.
Orang tua yang memilih pola asuh berwibawa juga lebih mengutamakan mencegah sebelum terjadinya masalah perilaku pada anak, sehingga menggunakan strategi disiplin positif untuk memperkuat perilaku positif anak dan adanya pujian serta penghargaan.
Hasilnya, anak lebih bertanggung jawab dan merasa percaya diri untuk mengungkapkan pendapat, sehingga memiliki kecenderungan bahagia dan sukses, juga lebih baik dalam membuat keputusan, mengevaluasi risiko keselamatan diri.
Permissive Parents atau Orang tua Permisif - Permissive Parents adalah orang tua yang terbiasa jarang menegakkan aturan yang sudah dibuat dan jarang memberikan konsekuensi, sehingga cenderung lebih lunak karena terlalu pemaaf dan beranggapan "anak-anak akan tetap anak-anak".
Biasanya orang tua berpikir anak akan belajar dengan baik jika sedikit campur tangan dari orang tua.
Konsistensi dalam pola asuh ini kurang terlihat, di mana satu sisi menerapkan konsekuensi yang ada namun di sisi lain akan kembali lunak pada anak ketika sang anak merajuk.
Baca Juga: Susah Disembuhkan, Buruknya Pola Asuh Bisa Sebabkan Anak Derita Skizofrenia
Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung seperti teman, maka akan lebih sering mendorong anak untuk berbicara dengan orang tua tentang masalah yang ada, tetapi tidak terlalu mencegah atau berupaya melarang pilihan atau perilaku buruk sang anak.
Hasilnya, anak cenderung kesulitan secara akademis, karena lebih terlihat bermasalah dengan perilaku akibat tidak bisa menghargai aturan.
Anak juga memiliki harga diri yang rendah dan berisiko mengalami masalah kesehatan seperti obesitas dan gigi berlubang, karena tidak ada larangan apapun dari orang tua.
Uninvolved Parents atau Orang tua Tidak terlibat - Terakhir, pola asuh dengan uninvolved parents yang tidak pernah bertanya kepada anak terkait pekerjaan rumah atau sekolah anak.
Source | : | Very Well Family |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar