Mengenal Dampak Fisik dan Psikologis Korban Perkosaan
Korban pemerkosaan, terlebih yang di bawah umur tentu tidak dapat disepelekan kondisinya.
Kejadian pemerkosaan adalah hal traumatis yang tidak bisa dengan mudah dilewati, sehingga butuh dukungan dari banyak pihak termasuk masyarakat.
Mari memahami dan mengenal dampak fisik dan psikologis dari korban perkosaan agar dapat memberikan dukungan kepada korban.
1. Dampak Fisik
Korban kekerasan seksual dan pemerkosaan dapat dipastikan akan merasakan dampak fisik dari kejadian traumatis tersebut, dampak fisik merujuk pada risiko penyakit yang mungkin terjadi.
Dampak fisik bagi korban perkosaan yang paling mungkin terjadi adalah risiko terjadinya penularan Penyakit Menular Seksual (PMS), mulai dari kutil kelamin, HIV, sifilis, gonore, klamidia, dan lainnya.
Penyakit berisiko lainnya yang mungkin muncul akibat dari perkosaan, yaitu infeksi saluran kemih, kehamilan tidak diinginkan, hubungan seksual yang menyakitkan dengan orang lain di masa depan, fibroid rahim (tumor non-kanker di dinding otot).
Tidak hanya itu, ternyata penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kekerasan seksual dengan risiko penyakit kardiovaskular usia paruh baya.
Selain itu, ditemukan juga adanya masalah di otak, berupa hiperintensitas materi putih (WMH), yaitu penanda penyakit pembuluh darah kecil otak, yang dapat dideteksi sebelum terlambat menjadi serangan stroke, demensia, dan gangguan lainnya.
2. Dampak Psikologis
Baca Juga: Cedera Vagina dan Patah Tulang Bisa Dialami Korban Pemerkosaan
Source | : | kompas health,Megapolitan Kompas,Law.ui.ac.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar