GridHEALTH.id - Tidak banyak yang tahu, perut melilit yang yang banyak dikeluhkan, terlebih setelah makan, ternyata gejala penyakit yang perlu diwaspadai.
Sakit perut setelah makan bisa dipicu oleh beberapa kondisi, salah satunya makan berlebihan pada satu waktu.
Jika intensitas gejalanya ringan, kondisi tersebut tidak membutuhkan langkah perawatan medis khusus.
Perut melilit merupakan istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan nyeri atau keram pada perut.
Kondisi ini paling sering terjadi akibat peradangan, penumpukan gas berlebih, infeksi saluran cerna, keracunan makanan, atau intoleransi laktosa.
Sakit perut setelah makan menjadi salah satu kondisi yang umum dialami.
Melansir dari Hallosehat.com, inilah beberapa penyebab sakit perut setelah makan.
1. Dispepsia
Menurut American Gastroenterological Association, satu dari empat orang di dunia ini mengalami dispepsia.
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang muncul dan dapat menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas.
Dispepsia biasanya lebih dapat dirasakan pada saat makan atau setelah makan meskipun ketidaknyamanan sudah mulai bisa terasa sejak sebelum makan.
Pengobatan untuk dispepsia sangat beragam, tergantung pada apa yang menyebabkannya dan seberapa parah gejala yang dirasakan.
Kebanyakan orang mampu mengatasi maupun mencegah gangguan pencernaan mereka dengan membuat perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik.
2. Refluks asam lambung atau GERD
Refluks asam lambung adalah kondisi naiknya cairan asam lambung ke atas kerongkongan.
Ini ditandai dengan nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di tenggorokan.
Jika refluks asam lambung berlangsung lama, ini menjadi kondisi kronis yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD).
3. Irritable bowel Syndrome
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan.
Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.
Tingkat keparahan gejala yang dialami pasien umumnya tidak parah.
Namun tetap harus diwaspadai, terutama yang tidak kunjung sembuh, pasien mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga: Waspadai Nyeri Perut Sebelah Kiri, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Selain itu, perdarahan pada anus (dubur), atau sakit perut yang terasa pada malam hari dan bertambah parah.
4. Penyakit Celiac
Penyakit Celiac adalah kondisi di mana pencernaan seseorang mengalami reaksi negatif saat mengonsumsi gluten.
Gluten sendiri adalah protein yang bisa ditemukan pada beberapa jenis sereal seperti gandum, jelai (barley), dan gandum hitam.
Beberapa makanan yang mengandung sereal tersebut adalah pasta, kue, sereal sarapan, saus atau kecap tertentu, sebagian besar roti, dan beberapa jenis makanan siap saji.
Penyakit ini merupakan kondisi autoimun di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten (yang sebenarnya tidak berbahaya) sebagai ancaman bagi tubuh.
Maka sistem kekebalan tubuh menyerangnya dan akhirnya mengenai jaringan tubuh yang sehat.
Perut melilit umumnya bukan kondisi serius.
Namun, jika perut melilit tidak kunjung membaik meski sudah menerapkan cara di atas atau disertai gejala lainnya, seperti demam, muntah, dan diare berkepanjangan, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan pengobatan yang tepat.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Lakukan Latihan Crunch Untuk Membantu Meratakan Perut
Source | : | hallosehat.com,alodokter |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar