Pada balita, penyebab gizi buruk bisa karena beberapa faktor berikut ini, seperti dikutp dari laman primayahospital.com:
* Kurang makan: Kurangnya asupan makanan bisa memicu kekurangan nutrien yang penting hingga berujung pada gizi buruk.
* Makan tidak teratur: Makan secara tidak teratur bisa memicu masalah pencernaan dan malnutrisi.
Baca Juga: Arti Jerawat di Dagu, Gejala Penyakit PCOS yang Kerap Dialami Wanita
* Gangguan pencernaan: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn’s, yang membatasi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrien meski mengonsumsi makanan sehat.
* Kurang ASI: Air susu ibu bagi anak yang baru lahir sangat penting karena mengandung nutrien penting. Kurangnya ASI berisiko menyebabkan bayi gizi buruk.
* Kurang aktivitas: Pencernaan tidak akan berjalan lancar jika anak kurang beraktivitas hingga memicu malnutrisi.
* Fasilitas layanan dasar buruk: Sejumlah layanan dasar, misalnya sanitasi, yang buruk juga bisa memicu masalah gizi.
Adapun gejala seseorang mengalami gizi buruk bisa diluhat dari:
* Lemah dan lesu
* Nafsu makan menurun
* Kulit kering
* Rambut rontok
* Mudah kedinngan
* Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki
* Diare
* Luka lama sembuh
* Sering mengalami gejala infeksi, seperti demam, batuk, pilek, atau muncul borok di kulit.
Sebelum mengetahui apakah gii buruk bisa disembuhkan atau tidak, kita perlu tahu terlebih dahulu gizi buruk yang terdiri dari 4 jenis berikut ini, dikutip dari dp3appkb.bantulkab.go.id (20/04/2022):
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah kondisi gizi buruk di mana seseorang mengalami kekurangan protein dalam jumlah yang banyak.
Source | : | Pemda bantul-gizi buruk,Primayahospital.com-giziburuk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar