- Kesulitan menelan atau bernapas, terutama jika gondok cukup besar.
- Kelelahan, penurunan berat badan atau kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan gejala-gejala lain terkait dengan hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Perbedaan utama antara pembengkakan kelenjar tiroid dan gondongan adalah lokasi pembengkakan dan gejala tambahan.
Gondongan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar saliva di sekitar telinga, sedangkan gondok mengarah pada pembengkakan di bagian depan leher.
Selain parotis (yang biasanya terpengaruh saat gondongan), kelenjar saliva lain, seperti sublingual dan submandibular, juga bisa membengkak karena infeksi atau penyumbatan. Pembengkakan ini dikenal dengan nama sialadenitis.
Infeksi bakteri: Sering kali disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang menginfeksi kelenjar saliva.
Sumbatan kelenjar saliva: Batu saliva (sialolith) bisa terbentuk dan menyebabkan penyumbatan pada kelenjar saliva, mengarah pada pembengkakan.
Dehidrasi atau mulut kering: Kekurangan cairan atau produksi air liur yang rendah bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar saliva.
- Pembengkakan yang terasa nyeri pada area bawah rahang atau dekat mulut.
- Mulut kering dan rasa tidak nyaman saat menelan.
- Demam atau rasa tidak enak badan jika infeksi terjadi.
Baca Juga: Mengenal 6 Gejala Gondong, Penyakit Infeksi yang Diakibatkan Virus
Meskipun ada pembengkakan, sialadenitis lebih sering disertai rasa sakit dan masalah dengan produksi air liur, berbeda dengan gondongan yang lebih pada pembengkakan tanpa nyeri berat.
Secara umum, gondongan lebih khas karena menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis, yang terletak di sekitar telinga dan rahang.
Pembengkakan pada kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, dan kelenjar saliva lainnya sering kali memiliki lokasi dan penyebab yang berbeda.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar