Find Us On Social Media :

Rumah Ayu Ting Ting di Gang Sempit, Walau Mewah Risiko Kesehatan Hunian di Padat Penduduk; TBC Hingga Leptospirosis, Ini Faktanya

Rumah Ayu Ting Ting di gang sempit pada penduduk. Risiko kesehatn infeksinya besar.

GridHEALTH.id – Siapa yang tidak kenal dengan pedangdut cantik yang hingga sekarang masih menjanda ini?

Ya dia adalah Ayu Ting Ting yang disebut-sebut memiliki kekayaan hingga USD 15 juta atau setara dengan Rp200 miliar.

Baca Juga: Sang Ayah Sebut Marion Jola Idap Penyakit MPO Sejak Kecil, Kenali Jenis Gangguan Mental yang Sulit Disembuhkan Ini

Tapi tahu kah, melansir fotokita.grid.id, dirinya masih tinggal bersama ayah ibunya di gang sempit yang padat penduduk.

Rumah Ayu Ting Ting terletak di sebuah gang sempit dengan jalan berukuran tak lebih dari dua meter.

Walau sudah dipugar dan mewah, rumah milik orangtua Ayu Ting Ting tersebut tetap saja berada di gang sempit padat penduduk yang identik dengan kumuh.

Baca Juga: Pulang Babymoon Alami Perubahan Besar, Marissa Nasution Divonis Idap TTTS di Bulan ke-4: 'Kemungkinan Besar 90% Kedua Bayi Akan Meninggal'

Tahu kah, walau rumah mewah, tapi jika berada di lokasi yang padat penduduk, apalagi kumuh, penghuninya berisiko tinggi terinfeksi panyakit berat dan mematatikan.

Menurut Nurul Yutami, Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang, Jurusan Kesehatan Lingkungan, mengutip dari tanjungpinangpos.id, beberapa penyakit yang disebabkan karena lingkungan yang tidak bersih atau pada permukiman kumuh:

Disentri.

Penyakit ini disebabkan karena makanan yang tidak sehat dari lingkungan yang tidak bersih.

Disentri menyerang usus besar yang menghasilkan diare yang sangat akut bahkan dapat berdarah jika BAB.

Baca Juga: dr Terawan Dokter yang Menangani Wiranto, Menggunakan Angiography dari German Untuk Cuci Otak Pasiennya

Malaria

Malaria terjadi karena adanya gigitan dari nyamuk anopheles. Nyamuk ini dapat membuat suhu kita naik dan turun bahkan hingga menggigil.

Nyamuk ini dapat hadir di lingkungan yang kotor seperti membuang sampah di sembarang tempat dan tidak rajin untuk menguras bak mandi dan membiarkan barang-barang tidak terpakai menumpuk.

Tuberculosis (TBC)

TBC dapat menyerang paru-paru, usus maupun kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan karena infeksi kuman mikrobakterium tuberculosis.

Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat menular dengan mudah melalui udara.

Maka dari itu ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di rumah anda.

Baca Juga: Terus Menyeka Air Mata di Depan Makam Bayi Kembarnya, Irish Bella Sebut Boleh Hamil Lagi dalam 3 Bulan Mendatang, Para Ahli Berkata Sebaliknya

Tifus Abdominalis

Makanan dan minuman pada lingkungan yang kotor jika kita makan dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya tifus abdominalis.

Penyakit ini menyerang usus halus yang menyebabkan demam tinggi yang berkepanjangan. Penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri salmonella.

Supaya terhindar dari penyakit infeksi di atas, tentu kita harus tinggal dan hidup di rumah sehat di lingkungan yang sehat.

Untuk diketahui, hunian sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat    meningkatkan standar kesehatan penghuninya.

Konsep tersebut, melansir journal.unair.ac.id, melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan peme-liharaan rumah dan lingkungan di sekitarnya.

Baca Juga: Selalu Tampil Garang, Najwa Shihab Kehilangan Anak Perempuan Akibat Ketuban Bocor Hingga Dirawat Selama 4 Bulan

Serta  mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).  

Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat apabila:

1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah daridara di luar rumah, penerangan  yang memadai, ventilasi yang nyaman, dan kebisingan 45-55   dB.A.

2. Memenuhi kebutuhankejiwaan

3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki penyediaan air bersih, sarana  pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan

Baca Juga: Sempat Jadi Bagian Keluarga Soekarno, Artis Berusia Lebih Setengah Abad Ini Tetap Awet Muda Bak Gadis Akibat Sering Konsumsi 3 Makanan Ini

4. Melindungi penghuninya  darikemungkinan  terjadinya  kecelakaan  dan  bahaya  kebakaran,  sepertifondasi  rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek  listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas (Sanropie, 1992; Azwar, 1996).

Adapun komponen yang harus dimiliki rumah sehat (Ditjen  CiptaKarya, 1997) adalah:

1. Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah

2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari  badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman  bamboo

3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi danmasuknya sinar matahari dengan  luas minimum 10% luas lantai

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Wanita Ini Jadi 'Kambing Hitam' Pembawa Penyakit Tifus Pertama Kali

4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi daricpanas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya

5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panasterik matahari, minimum 2,4m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gypsum

6. Atap rumah yangberfungsi  sebagai  penahan  panas  sinar  matahari  serta  melindungimasuknya debu, angin dan air hujan.(*)