GridHEALTH.id - Sebelumnya anak-anak sempat disebut sebagai kelompok yang tidak mudah terinfeksi Covid-19. Namun, belakangan pernyataan ini dikoreksi oleh sejumlah pihak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika yang sebelumnya mengatakan bahwa gejala Covid-19 pada anak tidak sefatal orang dewasa merevisi pernyataan mereka. CDC Amerika mengatakan gejala pada anak dapat menjadi fatal seperti yang dialami orang dewasa.
Di Indonesia, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 per Mei 2020 ternyata tidak sedikit. Setidaknya terdapat 584 anak Indonesia yang positif tertular Covid-19. Sebanyak 14 anak meninggal dan 3.324 anak lainnya menjadi suspek dalam pengawasan.
Pada bulan yang sama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menemukan kasus anak yang terpapar Covid-19 mencapai 5 persen dari total kasus yang dilaporkan ke pemerintah.
Sementara pemerintah memiliki wacana untuk kembali memperbolehkan kegiatan belajar-mengajar dengan tatap muka di sekolah.
Meskipun pembukaan sekolah dilakukan dengan syarat sekolah berada di zona hijau dan dilakukan secara bertahap per jenjang pendidikan, kekhawatiran tentu ada di hati orangtua.
Memahami kekhawatiran orangtua akan keamanan anak-anak dari paparan Covid-19 saat sudah mulai bersekolah nanti, aplikasi kesehatan yang bergerak di bidang rekomendasi suplemen Jovee memberikan edukasi tentang pentingnya kesadaran akan gaya hidup sehat dan penyakit.
Edukasi diberikan melalui bertajuk “Ngobrol Bareng Jovee (Ngovee): Persiapan Anak Kembali ke Sekolah Saat New Normal”.
Jovee menghadirkan dokter spesialis anak dr. Firza Fairuza serta Rico Mardiansyah dari SehatPedia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pada acara tersebut dr. Firza menyampaikan bahwa ada dua hal yang harus menjadi perhatian orangtua dalam mempersiapkan anak untuk kembali bersekolah.
Orangtua harus memastikan pihak sekolah selaku penyedia fasilitas belajar mengajar menerapkan protokol kesehatan.
Sekolah perlu melakukan berupa cek suhu dan gejala. Anak yang sedang sakit atau memiliki gejala seperti demam dan batuk tidak boleh diizinkan masuk.
Baca Juga: Dinkes Kota Semarang; Rapid Test Memang Rp 150 Ribu, Tapi Masih Ada Biaya Tambahan, Untuk Apa?
Selain itu, sekolah juga wajib menerapkan aturan penggunaanmasker dan , serta menerapkan kebiasaan cuci tangan sebelum memasuki ruangan kelas.
“Sekolah juga perlu menerapkan pembatasan jumlah siswa di dalam kelas dan setiap meja diberikan jarak,” kata Firza.
Meski begitu, menurutnya di luar aspek teknis tersebut orangtua tetap perlu memperhatikan beberapa hal sebelum si kecil kembali ke sekolah.
Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat dengan memberikan asupan kebutuhan vitamin, mineral dan omega 3 yang diperlukan oleh tubuh.
“Selain mempersiapkan hal teknis, orang tua juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak, salah satunya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh anak. Jadi persiapan dilakukan menyeluruh mencakup segala aspek dari dalam maupun luar.” lanjut Firza.
Untuk mendukung sistem imun tubuh agar si kecil siap kembali ke sekolah, para orangtua dapat menjaga daya tahan tubuh otak dan syaraf anak agar terhindar dari paparan radikal bebas.
Salah satunya yakni dengan mengonsumsi dua produk Jovee yakni Produk Smart Kids yang mebantu menjaga pembentukan dan fungsi otak, sekaligus mengandung asupan Omega 3 dari minyak ikan yang terdiri dari vitamin EPA dan DHA.
Kemudian ada juga produk Calci Kids Friends yang berisi 30 kaplet multivitamin kunyah untuk 30 hari dengan rasa buah yang mampu menjaga sistem imun tubuh lewat kandungan anti oksidan tinggi di dalamnya.
Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Andy /rif Bagikan Pengalaman Bersepeda yang Digemarinya Sejak Kecil
Tertarik untuk mencoba suplemen ini? Kabar baiknya, Jovee memberikan spesial promo diskon sebesar 10 persen dengan menggunakan kode promo untuk pemesanan produk Jovee yang bisa dilakukan melalui aplikasi yang berlaku hingga 31 Juli 2020.