Find Us On Social Media :

Kini Remaja 12 sampai 15 tahun Boleh Mendapatkan Vaksin Booster Covid-19

Remaja sudah dibolehkan mendapat vaksin booster Covid-19

GridHEALTH.id - Program vaksinasi booster saat ini sudah dijalankan di Indonesia.

Hanya saja vaksinasi booster untuk anak dan remaja belum.

Menurut kabar terkahir dari CDC, melansir CNN, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akhirnya merekomendasikan pemberian booster vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak berusia 12 sampai 15 tahun.

Izin ini dikeluarkan setelah keluarnya izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang mendapat masukan dari Komite Penasihat CDC untuk Praktik Imunisasi (ACIP).

Keputusan para ahli sepakat, kelompok usia remaja sudah layak mendapatkan vaksin dosis ketiga setidaknya lima bulan setelah vaksin dosis kedua. “Penting bagi kita untuk melindungi anak-anak dan remaja dari infeksi Covid-19 serta komplikasi penyakit parah,” ujar Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky. Terutama di tengah ancaman Covid-19 varian Omicron ini, Dr Rochelle mendukung penuh atas keputusan ACIP untuk memberikan vaksin booster bagi remaja usia 12-17 tahun. "Dosis booster ini akan memberikan perlindungan yang optimal terhadap Covid-19 dan varian Omicron," katanya. "Saya mendorong semua orang tua untuk selalu memperbarui informasi terkait rekomendasi vaksin Covid-19 dari CDC," ujar dia.

Baca Juga: 7 Efek Buruk Ini Bisa Dirasakan Tubuh Jika Sering Makan Junk Food Saat Puasa

Namun, dari pihak CDC Dr Sara Oliver menyebutkan tingkat efektivitas suntikan booster vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 sampai 15 tahun masih belum jelas. Meski begitu, vaksin dosis ketiga dinilai dapat meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin dosis ketiga dapat mencegah keparahan penyakit dan rawat inap, serta mencegah kematian. Di sisi lain, rekomendasi ACIP ini muncul setelah para anggota komite mengetahui studi kasus miokarditis dan perikarditis berisiko lebih rendah mengenai orang yang berusia muda setelah diberikan vaksin. Namun, mereka juga mencatat bahwa masih banyak orangtua khawatir efek samping jangka panjang dari vaksin booster untuk anak.

Dalam hal ini, ACIP juga menduga efektivitas vaksin mulai menurun karena melonjaknya kasus infeksi Covid-19 pada anak-anak. Kasus rawat inap anak yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat memang tampak meningkat. Hal ini lantaran, varian Omicron dinilai cepat sekali menular sehingga penyebarannya mampu mendorong gelombang infeksi pada populasi yang lebih luas. CDC saat ini telah memperpendek interval pemberian vaksin booster dari 6 bulan menjadi 5 bulan setelah dosis kedua vaksin diberikan.

Baca Juga: Manfaat Air Beras untuk Kulit, Mencerahkan Wajah Hingga Cegah Jerawat

CDC menyebutkan, anak berusia 12 hingga 15 tahun memenuhi syarat untuk menerima vaksin Pfizer-BioNTech. Sebelumnya CDC juga telah mengeluarkan izin pemberian vaksin Pfizer-BioNTech sebagai booster bagi remaja usia 16-17 tahun pada bulan Desember 2021. Sebab, menurut data CDC sekitar 8,7 juta anak usia 12-15 tahun di Amerika Serikat sudah divaksinasi lengkap. Sehingga ini lah saat yang tepat untuk menerima vaksin booster.

Tapi di Indonesia sendiri hingga saat ini belum ada instruksi dari Pemerintah, khususnya Kementrian Kesehatan dan BPOM, prihal vaksin booster Covid-19 bagi remaja.(*)

Baca Juga: Ketika Asam Lambung Kumat, Coba Makan 6 Buah Ini Untuk Meredakannya

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "CDC Izinkan Vaksin Pfizer untuk Remaja Usia 12-15 Tahun"