Find Us On Social Media :

Rompi Anti Heatstroke Bagi Jemaah Haji Indonesia dari Pemerintah

Rompi anti heatstroke yang disipkan Pemerintah untuk jemaah haji 2022 yang membutuhkan.

GridHEALTH.id - Pada musim haji 2022, ada risiko heatstroke yang bisa dialami jemaah haji.

Paslanya saat ini cuaca ekstrim tengah melanda Arab.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pada jemaah hahi asal Indonesia, pemerintah khusus musim haji tahun ini menyediakan rompi khusus anti heatstroke bagi jemaah hahji.

Rompi anti heatstroke ini memanfaatkan teknologi carbon cool, yang didesain menjadi set rompi penurun suhu untuk penanganan kasus heat stroke pada jemaah haji di Armuzna.

Rompi ini juga akan digunakan oleh petugas kesehatan yang bertugas di wilayah armuzna sebagai tindakan pencegahan.

“Rompi penurun suhu ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan di musim haji 1443 H, untuk penanganan kasus heat stroke yang mungkin terjadi di musim haji 2022 ini,” papar Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS.Sebanyak 10 Jaket sudah disiapkan untuk petugas, sementara 20 jaket disiapkan untuk pertolongan pertama pada Jemaah heat stroke.Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, sekaligus tim peneliti Dr dr Rr Suzy Indharty MHA MKes SpBS(K)-Spesialis bedah saraf konsultan tumor otak dosen Fak.kedokteran USU Medan kolaborasi dg dosen Fak.tehnik UNS solo, mengatakan bahwa pengukuran suhu dan tanda vital jemaah menjadi parameter dalam penggunaan rompi set ini“Suhu diukur secara continues, dan akan dihentikan setelah suhu pasien turun mencapai 38 derajat, untuk kemudian diberikan terapi standar lainnya.” Ujar dr. Suzy, dilansir dari SehatNegriku (27/06/2022).

Baca Juga: Cek Kesehatan 6 Bulan Sekali di Rumah, Klik Prodia Mobile Layanan Home Service

Penggunaan tekno cool bukan tanpa sebab. Daya tahan dingin yg lama dan titik leleh menjadi alas alasan utama teknologi ini digunakan“Bisa bertahan 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau ice gel, tidak cepat mencair, dan tidak basah” tambahnyaDalam penggunaanya, pasien akan dipakaikan rompi lengkap dengan decker untuk meredam saraf-saraf sensorik yg banyak dibagian tubuh terbuka yang tersengat matahari yaitu bagian lengan, paha, dan betis.

Dalam keaadaan emergency, techno cool bisa langsung ditempelkan di tubuh pasien, tambah dr. SuzyKoordinator Surveilans PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Prof. Rustika, SKM, MSi memastikan teknologi Ini sangat dibutuhkan untuk penanganan heat stroke pada Jemaah Haji.

Inovasi ini perlu mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional agar dapat digunakan secara massal.“Teknologi dan inovasi baru dalam penanganan heatstoke sangat dibutuhkan.Pengembangan penelitian selanjutnya dilakukan dg kolaborasi dg BRIN, bagaimana bisa digunakan selanjutnya karena cuaca terlalu panas di arab saudi mencapai 50-60 derajat celcius dan dpt menurunan angka morbiditas dan mortalitas heat stroke dan komplikasinya," kata Prof Rustika.(*)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meledak, Indonesia Negara ke-19 Jumlah Kasus Terbanyak