GridHEALTH.id – Korea Utara masih menjadi salah satu negara yang menolak globalisasi, tidak heran banyak aturan unik yang diciptakan untuk tetap membuat masyarakatnya sesuai dengan budaya negaranya. Salah satu yang unik adalah pelarangan penggunaan jeans, sehingga wanita hanya boleh menggunakan rok.
Meski sebenarnya aturan untuk mewajibkan penggunaan rok atau celana longgar pada wanita karena Korea Utara tidak ingin dipengaruhi oleh dunia barat, namun bagaimana jika dilihat dari segi kesehatan?
Akankah aturan penggunaan rok atau celana longgar pada wanita ini mampu memberikan manfaat kesehatan? Simak ulasannya berikut ini mengenai manfaat menggunakan rok!
Larangan Penggunaan Jeans di Korea Utara
Korea Utara melarang penggunaan celana jeans dan apapun yang berhubungan dengan dunia barat, karena memakai jeans dianggap sebagai simbol kapitalisme.
Larangan menggunakan memakai jeans ini sudah lama dibuat dan berlaku untuk seluruh wanita Korea Utara dari kalangan manapun dan usia berapapun. Pembelot Korea Utara bahkan mengungkapkan aturan ini dibuat bahkan tidak melihat jenis pekerjaan yang dilakukan seorang wanita.
Jika melanggar, tentu akan mendapat hukuman yang serius, bahkan Korea Utara memiliki polisi yang khusus untuk mengawasi gaya berpakaian masyarakatnya, dikenal sebagai ‘polisi mode (fashion police)’.
Melansir dari Daily Express, seorang pembelot Korea Utara mengungkapkan hanya dengan mengikuti aturan maka mereka aka naman dan menghindari masalah yang lebih serius, “Cara paling cerdas untuk melindungi diri di negara seperti itu adalah dengan mematuhi aturan mereka.”
Sehingga menurutnya, wanita yang masih patuh menggunakan rok di depan umum bukan karena penurut dan pemalu, namun cara untuk menghindari masalah.
Manfaat Menggunakan Rok Untuk Kesehatan
Jika melihat dari segi kesehatan, bagaimana sebenarnya manfaat menggunakan rok? Berikut penjelasannya.
Melansir dari CUTIS, Medical Laser Clinics (21/06/2022) disebutkan ada beberapa efek samping dari mengenakan pakaian yang terlalu ketat, sehingga dapat dikatakan manfaat menggunakan rok akan lebih terasa, karena kondisinya yang tidak terlalu ketat.
Beberapa manfaat menggunakan rok dalam mengurangi efek samping pakaian ketat, yaitu:
1. Meminimalisir masalah perut
Menggunakan pakaian yang terlalu ketat, seperti jeans dapat menambah tekanan pada perut dan usus, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan atau memperburuk gejala seperti mulas dan refluks asam. Sebaliknya, rok cenderung lebih fleksibel dan tidak terlalu ketat, sehingga bisa menyesuaikan kondisi penggunanya.
2. Tidak berkontribusi pada sirkulasi yang buruk
Masalah lain yang mungkin dihadapi saat mengenakan pakaian yang ketat adalah dapat mengurangi aliran darah ke area tubuh tertentu. Apalagi jika ada wanita yang berisiko terkena kondisi kesehatan tertentu, seperti penggumpalan darah dan thrombosis vena dalam karena kelebihan berat badan, duduk terlalu lama, dan lainnya.
Selain itu, penggunaan celana dalam ketat dan legging juga dapat membatasi aliran darah yang dapat menyebabkan pembentukan selulit.
3. Mengurangi risiko terkena infeksi jamur
Manfaat menggunakan rok yang lain adalah mengurangi risiko terkena infeksi jamur, karena pakaian yang terlalu ketat khususnya pada bagian bawah dapat meningkatkan suhu dan kelembapan, seperti di area intim. Dengan kondisi seperti ini tentu meningkatkan risiko terkena infeksi jamur. Kondisi yang sama juga terjadi jika pakaian sekitar organ intim basah atau lembab dan tidak menggantinya.
4. Mengurangi pemicu kerusakan saraf
Selanjutnya dari manfaat menggunakan rok adalah mengurangi pemicu kerusakan saraf, yang disebut dengan meralgia paresthetica. Kondisi ini dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri di sisi luar paha, jika terlalu sering menggunakan celana ketat ketimbang celana longgar atau rok.
Kekurangan Menggunakan Rok yang Perlu Diperhatikan
Jika melihat dari The Conversation, dikatakan penggunaan rok wajib sebagai seragam sekolah juga menjadi pertimbangan di sekolah-sekolah Australia. Hal ini mengingat adanya penelitian yang menunjukkan penggunaan rok pada anak wanita saat sekolah membatasi pergerakan mereka.
Seorang anak wanita harus menyesuaikan posisi duduk, cara bermain, hingga seberapa cepat untuk bergerak karena menggunakan rok. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan penggunaan rok secara sadar dan tidak sadar telah membentuk sikap paksaan terhadap suatu hal yang sopan dan tidak sopan. Berbeda jika seorang wanita sedang menggunakan celana panjang.
Studi yang dilakukan di salah satu sekolah dasar Australia juga menemukan anak wanita lebih sedikit berolahraga, yang membuat adanya keterbatasan dalam berperilaku. Kekurangan dari menggunakan rok adalah mudah tertiup angin dan mudah tersangkut.
Melihat penjelasan di atas, maka meski Korea Utara membuat aturan mewajibkan wanita menggunakan rok atau celana longgar karena tidak ingin ada unsur pengaruh dunia Barat, namun setiap orang yang ingin menggunakan pakaian sebaiknya memerhatikan efek sampingnya.
Tidak masalah jika seseorang ingin tampil dengan pakaian yang lebih pas atau longgar, tetapi yang perlu diingat adalah mengenakan pakaian yang terlalu ketat berulangkali dapat menyebabkan efek yang lebih negatif dan bertahan lama.
Gunakanlah pakaian yang membuat nyaman dan meningkatkan percaya diri, namun jangan menggunakan sesuatu yang berlebihan dan pikirkan efek samping yang mungkin terjadi. (*)
Baca Juga: Saat Negara Lain Mulai Landai Korea Utara Bersiap Hadapi Pandemi, Tetap Menolak Bantuan WHO