GridHEALTH.id – Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mulai terkendali, Indonesia kini menghadapi potensi bahaya lainnya dari penyakit menular yang lain.
Apalagi Menkes Budi sebelumnya menyebutkan Covid-19 bukan lagi sebagai penyakit menular yang menjadi perhatian.
Lalu apa saja penyakit menular yang menjadi tantangan di Indonesia saat ini? Simak faktanya berikut ini.
Penyakit Menular yang Menjadi Perhatian Bukan Lagi Covid-19
Sejak kemunculan pandemi Covid-19, perhatian seluruh negara pun berpusat pada pandemi Covid-19, karena infeksi virus ini yang mudah menular dengan tingkat kematian awal yang cukup tinggi.
Menkes Budi mengatakan (20/02/2023), “Penyakit menularnya sudah kembali dari Covid ke yang biasa, ke TBC, HIV, Malaria.”
Baca Juga: Jamu Asam Urat Rumahan Patut Dicoba, Bunga Kembang Sepatu Salah Satunya
Dengan pernyataan ini dapat diketahui bahwa fokus permasalahan di Indonesia mulai beralih, dari Covid-19 menjadi penyakit menular lainnya, seperti yang disebutkan Menkes Budi, yaitu TBC, HIV, dan malaria.
Apalagi fakta di lapangan yang menunjukkan adanya penurunan vaksinasi pada penyakit menular yang lain.
Kondisi ini bisa menyebabkan masalah serius, jika tidak ditangani dengan tepat. “Nah sekarang kan ada beberapa outbreak kecil-kecilan karena memang kemarin vaksinasinya agak tertunda,” lanjut Menkes Budi dalam kesempatan yang sama.
Fakta Terkait Penyakit Menular di Indonesia Saat Ini
Penyakit menular yang menjadi penyebab kematian di Indonesia antara lain adalah malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS.
Penyakit menular seringkali menjadi beban biaya kesehatan terbesar di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
Baca Juga: Fakta Dibalik Penyembuhan Asam Lambung dengan Rutin Konsumsi Kunyit
Melansir dari Gadjah Mada International Conference on Tropical Medicine (GAMA-ICTM) 2022, Menkes Budi mengatakan Indonesia belum lepas dari serangan penyakit menular, “Inilah mengapa kita harus memiliki sistem inovasi kesehatan yang kuat untuk melawan penyebaran penyakit menular.”
Menurutnya, Indonesia perlu banyak belajar dari Covid-19, “Covid-19 mengajarkan kepada kita bahwa setiap negara harus memiliki kapasitas untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons berbagai ancaman yang datang.”
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Penyakit Crohn's Disease, Apakah Termasuk Penyakit Menular?
* Penyakit Menular TBC
Contohnya pada TBC, sejalan dengan kondisi saat ini, Menkes Budi telah menargetkan mulai Januari 2023, pemeriksaan TBC harus mencapai 60.000 kasus per bulannya, untuk mendukung eliminasi TBC sebagai penyakit menular di tahun 2030.
Faktanya memang sejauh ini pemeriksaan TBC yang berlangsung saat ini masih rendah, “Pada prinsipnya, TBC merupakan penyakit menular karena itu sistem surveilans baik di level kelurahan, kecamatan, Kabupaten/kota, dan provinsi harus benar. Kalau hal yang paling dasar sudah benar, nantinya kita bereskan hal pendukung lainnya,” kata Menkes Budi mengutip dari laman Sehat Negeriku (09/11/2022).
Kondisi ini dapat dibandingkan dengan pemeriksaan Covid-19 yang memiliki tingkat kompleksitas sama, sehingga pemeriksaan TBC diharapkan bisa setara dengan pemeriksaan Covid-19 sebagai penyakit menular.
“Kalau dibandingin dengan Covid-19, dalam kurun waktu 18 bulan kitab isa mendeteksi 6,5 juta kasus by name by address. Padahal pemeriksaannya sama-sama pakai molekuler, kalau TBC pakai TCM kalau Covid-19 pakai PCR,” lanjut Menkes.
* Penyakit Menular HIV/AIDS
Sedangkan fakta penyakit menular mengenai HIV/AIDS di Indonesia pun masih menemukan sejumlah halangan dan tantangan, seperti yang disebutkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM.
“Tantangan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia cukup besar. Berdasarkan pengamatan data 2018-2022, tampaknya upaya pencegahan penularan HIV, khususnya pada perempuan, anak, dan remaja, belum optimal. Sebagian besar kasus HIV berada di kelompok umur 25-49 tahun,” melansir dari laman Mediakom Kemkes (29/11/2022).
Tercatat pada tahun 2022, estimasi jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia mencapai sebanyak 526.841 jiwa. Data HIV pada anak di Indonesia sejak 2020 hingga September 2022, terdapat 12.553 anak usia 14 tahun ke bawah yang terjangkit HIV dengan mayoritas anak laki-laki.
Sayangnya, dari jumlah itu yang sudah diobati baru sekitar 7.800 orang. Setiap tahun masih ditemukan anak dengan HIV. Itu menunjukkan upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak perlu ditingkatkan.
Baca Juga: 6 Tips Menghindari Penyakit Kulit Kurap, Lakukan Mulai Sekarang!
* Penyakit Menular Malaria
Untuk malaria, dr. Imran menyebutkan sudah ada progres karena telah mencapai target eliminasi malaria sebanyak 372 Kabupaten/Kota dari 365 Kabupaten/Kota yang ditargetkan pada tahun 2022. Target selanjutnya, dirinya menyebutkan perlu mengupayakan ketersediaan obat dan RDT untuk percepatan target eliminasi malaria.
Selain itu, memperkuat pelaksanaan surveilans vektor malaria sebagai dasar kegiatan pengendalian malaria, mengintensifkan kegiatan pengendalian malaria pada populasi khusus.
Progress-progress lainnya dalam meningkatkan cakupan dan akses masyarakat pada pelayanan penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, dan Malaria. Di mana terjadi penurunan infeksi baru HIV, penurunan kematian yang berhubungan AIDS, dan harapan agar tidak ada lagi stigma dan diskriminasi akibat HIV AIDS dan PIMS. (*)
Baca Juga: Prof. Zoebari; Satu Hari Tes Massal HIV untuk Kejar Target Akhiri Epidemi HIV 2030