GridHEALTH.id – Merasakan ketidaknyamanan di dada bukan hanya masalah yang berkaitan dengan serangan jantung, bisa juga menjadi gejala awal dari jantung bocor.
Seperti apa penyakit jantung bocor dan gejalanya? Simak penjelasan lebih lanjut terkait gejala penyakit jantung bocor yang jarang disadari dan hal lainnya berikut ini.
Apa Itu Penyakit Jantung Bocor?
Jantung adalah bagian penting dan menjadi organ kompleks yang bekerja sepanjang waktu untuk menjaga aliran darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Dalam organ jantung terdapat beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing, salah satunya adalah katupnya dengan mengatur pergerakan darah untuk memastikan darah bergerak dalam satu arah melalui jantung.
Ada empat katup jantung yang penting, aorta, mitral, trikuspid, dan pulmonal.
Adapun gerak katup jantung membuka menutup. Terbuka saat membiarkan darah mengalir ruang ke ruang, kemudian menutup agar darah tidak bergerak kembali ke ruang yang baru saja ditinggalkan.
Saat katup bekerja dengan sempurna, maka darah hanya bergerak ke satu arah. Sebaliknya ketika katup tidak menutup rapat, maka bisa menyebabkan darah bocor ke belakang saat katup menutup atau darah kemungkinan merembes melewati katup yang tertutup. Kondisi ini disebut penyakit jantung bocor.
Gejala Penyakit Jantung Bocor
Jantung bocor dikenal juga dengan sebutan insufisiensi katup atau regurgitasi katup. Seringkali kondisi ini tidak memiliki gejala, apalagi jika kebocorannya tidak parah. Jika menjadi parah, maka jantung harus bekerja lebih keras untuk menjaga darah tetap mengalir ke seluruh tubuh.
Seiring waktu, kerja keras jantung ini bisa merusak otot jantung dan menimbulkan gejala jantung bocor lanjutan, seperti:
- Sesak napas
- Palpitasi jantung (detak jantung tidak teratur)
- Kelemahan dan demam
Baca Juga: Begini Cara Mengenali Gejala Jantung Bocor dan Cara Mengatasinya
- Pusing atau pingsan
- Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, atau perut
- Pertambahan berat badan yang cepat
- Ketidaknyamanan di dada.
Penyebab Penyakit Jantung Bocor
Bicara mengenai penyakit jantung bocor, ada beragam penyebabnya, mulai dari infeksi hingga autoimun, semua bergantung pada katup yang terpengaruh.
Beberapa penyebab umum jantung bocor pada katup aorta, antara lain penuaan menjadi lemah, infeksi bakteri pada jaringan jantung, kerusakan akibat hipertensi, sifilis yang tidak diobati, hingga cedera.
Sedangkan penyebab dari jantung bocor pada katup mitral, yaitu keausan karena penuaan, kerusakan akibat hipertensi, kardiomiopati (kondisi penebalan atau pengerasan, atau peregangan pada dinding jantung), endokarditis (infeksi pada lapisan dalam jantung), hingga penyakit jantung bawaan.
Untuk beberapa penyebab jantung bocor pada katup tricuspid adalah ventrikel kanan yang membesar, infeksi katup, sindrom marfan, demam rematik, cedera, artritis reumatoid, tumor karsinoid, obat diet terlarang ‘fen-phen’ (kombinasi fenfluramine dan phentermine, hingga degenerasi myxomatous (masalah mekanis yang terjadi akibat masalah pembuatan kolagen).
Selanjutnya, penyebab yang mungkin dari katup pulmonal, meliputi hipertensi pulmonal, endocarditis infektif, komplikasi setelah operasi untuk memperbaiki cacat jantung bawaan, sindrom karsinoid, demam rematik, hingga komplikasi setelah kateterisasi untuk prosedur medis.
Kapan Harus ke Dokter?
Penyakit jantung bocor ini berpotensi menjadi masalah serius, hal ini karena jantung akan bekerja terlalu keras dan sulit untuk memompa darah. Risiko lainnya adalah organ dan jaringan tubuh lain bisa sulit mendapatkan cukup darah.
Segera setelah merasakan gejala penyakit jantung bocor, maka ada baiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui secara pasti kondisi jantung. Apalagi jika seseorang memiliki gaya hidup yang tidak ramah untuk jantung, maka akan lebih berisiko mengalaminya. (*)