Find Us On Social Media :

Wanita Asal Minahasa Meninggal Usai Lahirkan Bayi Kembar Sendirian Akibat Terbiasa Lahirkan Tanpa Bantuan Medis, Ini Bahayanya!

Wanita Minahasa meninggal dunia setelah lahirkan bayi kembar seorang diri di rumah

GridHEALTH.id - Seorang ibu rumah tangga bernama Gladis Leong dikabarkan meninggal dunia usai melahirkan bayi kembar seorang diri di rumahnya pada Selasa (26/2/2019).

Gladis merupakan wanita asal Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dan ia meninggal dunia pada pukul 14.00 WITA.

Melansir Tribun Manado, Gladis diduga meninggal akibat kehabisan darah setelah melahirkan buah hatinya.

Baca Juga : 5000 Bayi di Indonesia Berisiko Alami Tuli Kongenital Atau Tuli Sedari Lahir, Bagaimana Mencegahnya?

Peristiwa tragis ini terjadi ketika Gladis pergi ke kamar mandi untuk membilas tubuhnya. Saat itu korban masih dalam keadaan tampak sehat kemudian masuk ke kamarnya untuk ganti pakaian.

Selang beberapa saat masuk ke kamarnya, keluarga mulai curiga korban tak keluar-keluar kamar.

Keluarga yang curiga mencoba masuk ke kamar namun pintunya terkunci dari dalam.

Merasa khawatir dengan situasi itu keluarga membuka paksa pintu kamar dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

Kapolsek Tumpaan, Iptu Dwi Galih mengatakan korban melahirkan bayi tanpa bantuan dokter atau tenaga kesehatan lainnya

"Dari keterangan suaminya Fanny Leke, korban usai mandi masuk ke kamar. Tapi ditemukan sudah meninggal dunia," kata Kapolres Minsel melalui Kapolsek Tumpaan, Iptu Dwi Galih.

Dia menambahkan keluarga tak menyangka korban melahirkan bayi kembar

"Suami korban mengatakan awalnya mereka tidak mengetahui kalau isterinya melahirkan anak perempuan kembar. Sehingga pada saat itu hanya satu orang bayi perempuan yang dibawa ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga : Besan Jenguk Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Tapi Hanya Bisa Berjumpa dari Balik Kaca, Ternyata Ini Alasannya

Ternyata masih ada satu orang anak perempuan yang ketinggalan di dalam kamar korban.

Saat anak perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Dari pihak keluarga menambahkan bahwa korban memang sudah beberapa kali melahirkan tanpa pertolongan tenaga medis dan peristiwa yang terjadi terhadap korban adalah murni sudah takdir dirinya," pungkasnya.

Berdasarkan penuturan Mervi Jokinen dari Royal College of Midwives (RCM) dan presiden Asosiasi Bidan Eropa, melahirkan seorang diri memang sering kali dilakukan oleh wanita sejak zaman dahulu.

"Jika melihat ke belakang melalui sejarah, wanita terbiasa pergi ke suatu tempat sendiri. Itu dianggap cara terbaik untuk melahirkan dari sudut pandang fisiologis. Melahirkan itu seperti pergi ke planet lain: Anda perlu keluar zona, Anda perlu menemukan ruang, sehingga tubuh Anda bisa nyaman (untuk melahirkan).

Jika wanita ketakutan, atau kehilangan arah, tubuh mereka akan berjuang dan itu berarti hormon tidak dapat bekerja secara efektif dan persalinan melambat," tuturnya, seperti yang dilansir dari The Guardian.

Meski begitu, Jokinen menyarankan untuk tetap didampingi oleh pihak medis ketika melahirkan, mengingat kemungkinan adanya masalah setelah melahirkan dan wanita yang melahirkan tidak tahu harus melakukan apa.

"Sebenarnya, hanya sedikit wanita yang ingin melahirkan sendiri. Sedangkan sebagian besar wanita masih membutuhkan bantuan serta dukungan medis dan disitulah bidan diperlukan. 

Ditambah lagi ada fakta bahwa, bahkan untuk kehamilan yang paling bebas masalah, selalu ada peluang kecil bahwa ada yang salah selama persalinan.

Baca Juga : Tidak Selalu Sempurna, Kate Middleton Pernah Ditindas dan Adiknya James Middleton Alami Depresi

Sementara beberapa wanita mungkin tahu secara naluriah apa yang harus dilakukan, yang lain tidak, dan masalahnya mungkin adalah sesuatu yang mereka tidak bisa atasi, seperti perdarahan setelah bayi lahir," sambungnya.

Hal ini juga disetujui oleh Dr Daghni Rajasingam, seorang konsultan ahli kebidanan di Guy's dan St Thomas 'dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG).

Bahkan ketika wanita memiliki kehamilan berisiko rendah, katanya, selalu ada kemungkinan masalah yang tidak terduga dapat terjadi saat persalinan.

"Beberapa situasi darurat sulit diprediksi. Ada masalah yang memerlukan intervensi dalam beberapa menit - misalnya, jika bayi menjadi tertekan, jika bahu bayi macet, atau jika tali pusat membengkak.

Dalam situasi ini, Anda memerlukan dukun bayi profesional yang akan tahu apa yang harus dilakukan dan dapat mengatur agar Anda dipindahkan ke rumah sakit jika Anda melahirkan di rumah," tutur dr Rajasingam.

Meski begitu dr Rajasingam mengerti bahwa pasti ada alasan sendiri ketika seorang ibu memutuskan untuk melahirkan bayi mereka seorang diri.

Pengalaman traumatis di persalinan sebelumnya bisa menjadi salah satu faktor seorang wanita memutuskan melahirkan sendirian.

Baca Juga : Jeritan Hati Luna Maya Saat Mantan Kekasih Menikah, 'Jangan Mencintai Terlalu Dalam' Karena Hubungan Seperti Ini Tak Sehat

"Ini semua tentang informasi dan pemberdayaan pada mereka untuk memahami fakta dan tindakan. Saya akan mendengarkan alasan dia ingin melahirkan dengan cara itu dan melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan bahwa dia didukung dengan cara apa pun yang tidak didukungnya terakhir kali," pungkasnya. (*)