GridHEALTH.id- Moms sudah menyadari bahwa pemberian ASI eksklusif sangat baik untuk Si Kecil yang baru lahir.
Selama 6 bulan ke depan, Moms mempersiapkan dan melakukan segala hal agar pemberian ASI dapat berlangsung lancar.
Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda
Namun sayang, ada kondisi-kondisi tertentu yang bisa dialami Moms, sehingga bisa menghambat pemberian ASI.
Mengutip dari Tabloid Nakita, berikut hal-hal yang dapat menggangu pemberian ASI, beserta cara mengatasinya;
1. Sindrom baby blues/depresi pascapersalinan.
Salah satu penyebab produksi ASI terganggu, menurun atau bahkan tidak keluar, adalah gangguan emosi, sehingga hormon oksitosin sebagai hormon yang berperan dalam pengeluaran ASI akan terganggu.
Tak sedikit Moms yang mengalami gangguan emosi, tidak percaya diri, kelelahan, dan rasa nyeri setelah persalinan.
Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Ditambah minimnya ilmu akan pemberian ASI, minimnya dukungan dari orang terdekat, diperburuk dengan sindrom baby blues, maka ASI akan semakin berkurang bahkan berhenti.
2. Problema ibu bekerja.
Bekerja bukanlah hambatan untuk memberikan ASI eksklusif. Moms bisa tetap menyusui bayi sebelum berangkat kerja, sepulang kerja atau di malam hari, dan saat idi rumah kala akhir pekan/libur.
Baca Juga : Ini Moms, Enam Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
Sediakan ASI perah di rumah untuk memenuhi kebutuhan bayi selagi ibu bekerja.
3. Moms mengalami gangguan kesehatan khusus
Menyusui dalam keadaan khusus, di antaranya melahirkan dengan cara bedah sesar, ibu sakit, ibu menderita Hepatitis (HbsAg +), AIDS (HIV +), TBC paru, diabetes mellitus, hipertiroidisme, herpes, ibu yang memerlukan pengobatan, dan ibu hamil.
Itu semua sebetulnya bukanlah halangan, Moms tetap dapat menyusui buah hatinya walaupun mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan.
Baca Juga : 4 Hal Harus Diwapadai Orangtua Saat Musim Panas, Tidak Hanya Kulit!
Namun demikian, pada kasus-kasus penyakit dapat ditularkan lewat ASI seperti HIV/AIDS, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter untuk mencari solusi terbaik.(*)