Find Us On Social Media :

Ingat Kasus Tora Sudiro Tertangkap Konsumsi Dumoloid? Ternyata Tidak Sembarang Orang Boleh Meminumnya

Ingat kasus Tora Sudiro konsumsi dumoloid?

GridHEALTH.id - Kasus tertangkapnya Tora Sudiro gara-gara dumoloid tentu kita semua masih ingat.

Tapi tidak sedikit yang penasaran apa sih dumoloid itu?

Pasalnya obat tersebut tidak pernah terdengar sebagai barang haram, dan legal dijual di Indonesia.

Baca Juga : Selain Imunisasi, Aktivitas Fisik Membuat Anak Tak Gampang Sakit

Memang obat yang dikomsumsi Tora adalah Nitrazepam.

Obat ini memiliki banyak nama dagang, dan berbeda-beda disetiap negara.

Menurut www.drugs.com, ada 80 merek dagang untuk Nitrazepam.

Di Indonesia merek dagangnya adalah Dumoloid, yang dikonsumsi oleh Tora Sudiro.

Salahkah Mengonsumsi Nitrazepam?

Baca Juga : Air Minum Kemasan Berbahaya dan Membuat Bodoh Hoax! Mengandung Fluoride Benar

Nitrazepam biasanya dipakai sebagai hipnotik (golongan obat depresi) untuk terapi jangka pendek gangguan insomnia, depresi, cemas, serta iritabilitas.

Hal ini pula yang menjali alibi Tora kepada pihak berwajib.

Dengan mengonsumsi obat ini, penggunanya akan merasa tenang, mampu memperbaiki kualitas tidur, bisa membuat nyaman.

Baca Juga : Sepelekan Virus Gondok Bisa Sebabkan Impotensi, Simak Gejalanya! 

Akan tetapi Nitrazepam mempunyai efek ketergantungan pada penggunanya, dimana dosisnya semakin meningkat, bisa menimbulkan gangguan kepribadian juga.

Pun jika sampai berhenti menggunakan obat tersebut secara serampangan, penggunanya bisa gelisah, diare, bahkan depresi.

Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit

Efek jangka pendek lainnya dari obat ini adalah bisa membuat kemampuan penilaian menurun, reaksi acuh tak acuh, daya konsentrasi menghilang, serta reaksi koordinasi pengendalian terganggu.

Sedangkan efek jangka panjangnya yakni penderita menjadi mudah tersinggung, dan memiliki perilaku membingungkan.

Oleh karena alasan itu FDA melarang keras siapapun menggunakan obat ini secara serampangan, apalagi tidak dalam pengawasan dokter ahli.

Harus Dengan Resep Dokter

Kenapa Nitrazepam masuk dalam kelompok obat yang harus ditebus dengan resep dokter?

Baca Juga : 4 Hal Harus Diwapadai Orangtua Saat Musim Panas, Tidak Hanya Kulit!

Selain karena pengaturan dosis, juga banyak syarat yang harus dipenuhi oleh penggunanya;

*Tidak alergi terhadap nitrazepam atau ramuan tablet Nitrazepam lainnya

*Tidak alergi terhadap obat apa pun yang dikenal sebagai benzodiazepin (misalnya flurazepam, diazepam, Chlordiazepoxide atau temazepam)

*Tidak menderita penyakit paru, tidak mengalami kesulitan bernapas saat terjaga atau tertidur

*Tidak menderita myasthenia gravis (kondisi dimana otot menjadi lemah dan mudah lelah)

*Tidak menderita penyakit kejiwaan atau gangguan kepribadian (problem mental berat)

Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda

*Tidak memiliki kelainan fungsi hati

*Tidak dibolehkan untuk dikonsumsi anak di bawah usia 18 tahun,

*Tidak boleh diberikan kepada penggna alkohol, tidak boleh untuk ibu hamil dan menyusui.

Netrazepam pun bisa menimbulkan efek samping, meski tidak semua orang mendapatkannya.

Bisa menimbulkan perubahan perilaku. Perubahan ini bisa meliputi agresi, kegembiraan, kebingungan, gelisah, agitasi, mudah tersinggung, marah, halusinasi, mimpi buruk dan depresi.

Baca Juga : 2 Cara Ampuh Membersihkan Lendir pada Hidung Bayi, Jarang Diketahui

Adapun efek samping lainnya; kantuk di siang hari, pusing, perasaan hampa, penurunan kewaspadaan, kelelahan, kebingungan, sakit kepala, koordinasi otot menjadi lemah, penglihatan kabur atau berbayang, menurunkan tekanan darah, gangguan perut, ruam kulit, perubahan penglihatan, perubahan tingkat hasrat seksual, ketidakmampuan untuk buang air kecil, menguningnya mata dan kulit (ikterus), kelainan darah (dislrasi darah).