GridHEALTH.id - Di masa golden age atau 3 tahun pertama, anak sebaiknya sudah dibiasakan menjalankan kedisiplinan
Tentu mengajarkan perilaku kedisiplinan tersebut haruslah disesuaikan dengan usianya agar lebih efektif.
Hal ini dilakukan agar kelak ia bisa terus membiasakan perilaku disiplinnya itu pada tonggak perkembangan selanjutnyanya.
Baca Juga : Hindari Penggunaan Gadget Berlebihan Demi Tumbuh Kembang Anak
Berikut cara cerdas mendisiplinkan batita sesuai usianya.
1. Usia 1 tahun
Anak biasanya memiliki rasa penasaran, energik, dan aktif bergerak. Tantangannya bagi orangtua yakni anak yang semakin aktif mengeksplorasi lingkungannya.
Baca Juga : Oligohidramnion, Cairan Ketuban Sedikit yang Menyebabkan Komplikasi
Perilaku khas:
- Anak mulai mengerti bahasa dan memasukkan kata-kata ke dalam konteks.
- Dia mungkin belum mengerti dengan jelas apa arti "tidak"
- Seorang anak berusia 1 tahun belum belajar mengenai aturan lingkungan atau bagaimana dunia bekerja.
Misalnya, vas kaca bisa hancur jika dilempar.
Baca Juga : Cinta Disebut Bisa Ubah Tubuh Perempuan, Ini Hal Lain yang Akan Berubah Ketika Seseorang Jatuh Cinta
- Anakl menginginkan apa yang dia harapkan untuk sekarang. Bagi mereka menunggu sangat sulit.
- Anak belum memiliki kontrol impulsif.
Strategi disiplin terbaik:
- Tunjukkan anak perilaku yang tepat, tapi jangan memaksakan anak melakukannya secara berlebihan.
- Menjaga nada suara dan ekspresi wajah.
Baca Juga : Bikin Iri, Perangi Kegemukan Turki Dirikan Pusat Obesitas di Seluruh Negeri, Gratis Buat Pasien
- Jadilah tegas namun positif, dan jangan bereaksi berlebihan.
- Fokus pada pencegahan, singkirkan barang belah pecah dan berbahaya dari jangkauan anak.
2. Usia 2 tahun
Pada usia ini emosionalnya naik turun. Tantangan sebagai orangtua sebaiknya mulai semakin memahami dan mengenal mengenai perasaannya.
Perilaku khas:
- Anak terus-menerus melakukan eksperimen dan 'menguji' lingkungannya untuk mendapat reaksi dari orang lain: "Apa yang akan terjadi jika saya menolak memakai sepatu?"
- Dia memiliki kesulitan untuk memahami dan mengomunikasikan yang terjadi di lingkungannya.
- Si Kecil akan mencoba perilaku khas berupa tantrum ketika ia tidak akan mendapatkan semua yang diinginkan.
Strategi disiplin terbaik:
- Minimalkan 'perebutan kekuasaan' atau sama-sama ingin menang sendiri antara Moms dan si Kecil.
Nyatakan harapan Moms dengan jelas, tanpa berteriak.
Baca Juga : Begini Cara Menghilangkan Fibroma dan Kutil di Kulit Tanpa Operasi
- Tawarkan pilihan sederhana dan jangan mengabaikan pilihannya.
Bila perlu, beri dia insentif dan dorongan untuk bekerja sama mengomunikasikan yang terjadi.
- Pada usia sekitar 2 1/2 tahun, dia akan mulai mengembangkan empati sehingga sebaiknya Moms menekankan aspek tersebut dalam upaya mendisiplinkan.
- Tangani tantrum dengan hati-hati, jangan asal dituruti. Abaikan amukan yang parah namun jangan menyerah, tetap dekat dengan Si Kecil sampai berhenti.
Kemudian arahkan anak ke arah perilaku positif.
Baca Juga : Sering Diabaikan, Tanaman Dalam Rumah Ini Ternyata Berharga Jutaan & Banyak Manfaatnya
3. Usia 3 tahun
Kemandiriannya sudah mulai menonjol pada usia ini. Tantangan bagi Moms yakni sebaiknya bisa meningkatkan kontrol terhadap emosinya.
Perilaku khas:
Baca Juga : Kebiasaan Sederhana Pagi Hari Ini Ternyata Bisa Mencegah Kanker
- Si Kecil sudah memahami gagasan sebab dan akibat.
Misalnya bahwa menjadi "nakal" membuatnya mendapat hukuman dan bahwa bertindak dengan baik mendapat pujian.
- Tantrum masih terjadi, tapi mungkin juga berkembang menjadi merajuk atau merengek.
Si Kecil sudah bisa mulai menangani kesedihannya dengan lebih baik.
Strategi disiplin terbaik:
- Perhatikan tugas perkembangan dan perilaku kesehariannya. Jangan menghukum anak karena tidak sesuai dengan harapan orangtua.
Jelaskan cara melakukan sesuatu dengan sederhana, mintalah dia untuk memulai, dan apresiasi usahanya.
Baca Juga : Cuma Butuh 2 Menit, Dokter Ubah Posisi Janin Sungsang Menjadi Normal!
- Latihlah perilaku yang baik.
Bermain game untuk melatih rutinitas. Misalnya, cobalah permainan persiapan siap sedia dengan memainkan lagu dan mintalah Si Kecil menyelesaikan tiga tugas sebelum musik berhenti.
- Seorang anak yang berusia 3 tahun sudah tepat untuk ditangani dengan metode time-out sekitar tiga menit. (*)