Prenatal (sebelum persalinan)
Doula berfungsi untuk membimbing dan mendampingi ibu di masa kehamilan.
Dilansir dari laman American Pregnancy, biasanya doula akan menemui ibu hamil selama 2 kali dalam seminggu selama masa hamilnya.
Selain membimbing ibu, doula juga mengajarkan contoh kepada sang suami agar dapat membantu memberikan semangat kepada ibu saat hamil dan melahirkan.
Sebagai penyedia jasa, doula juga menerima panggilan melalui telepon, atau pesan singkat dari pasiennya yang menanyakan seputar kehamilan, kemudian ditanyakan kepada dokter ob-gyn atau bidan.
Baca Juga : Catat, Ini 7 Hal Tidak Boleh Dilakukan Pada Bayi Baru Lahir!
Dengan kata lain, doula adalah penyambung lidah antara dokter dan ibu.
Selain itu, doula juga memberikan alternatif pilihan rumah sakit atau rumah bersalin beserta dokternya.
Labor (proses persalinan)
Selama proses persalinan, doula dapat menawarkan bantuan dan saran tentang langkah-langkah kenyamanan seperti pernapasan, relaksasi, gerakan, dan posisi.
Doula juga dapat mendorong pasangan untuk berpartisipasi dalam kelahiran agar ibu juga merasa nyaman.
Peran paling penting doula adalah memberikan pengasuhan, dukungan dan jaminan yang berkelanjutan.
Postnatal (pasca persalinan)
Doula juga membantu pemulihan ibu setelah melahirkan, memberikan bimbingan bagaimana cara yang baik untuk menyusui dan mengurus bayi.
Baca Juga : Skrining Bayi Baru Lahir Penting Agar Masalah Kesehatan Terdeteksi
Lamanya waktu yang dihabiskan doula pascanatal dengan keluarga sangat bervariasi dari 6-8 minggu awal.
Tugas doula tidak hanya berpusat pada kesejahteraan bayi, namun juga kesehatan mental dan fisik orangtua si bayi, juga kemandirian keluarga.
Jika ibu berencana menggunakan jasa doula ini, cari dulu referensi doula mana yang menurut ibu terbaik.