Find Us On Social Media :

Kista, Gangguan Kesehatan Wanita yang Bisa Menjadi Kanker di Rahim

Kista hantu setiap wanita

GridHEALTH.idKista adalah gangguan kesehatan wanita.

Ada beberapa jenis kista, dibedakan berdasarkan isi kista itu sendiri, yakni:

Kista serosum

Kista yang sering berubah menjadi penyakit ganas (kanker) ini berisi cairan bening yang warnanya seperti air perasan kunyit.

Bila bersarang di indung telur maka kista ini mudah pecah.

Baca Juga : Kista Ovarium Pecah Bikin Artis Kate Beckinsale ke UGD! Ini Gejalanya

Proses pembesaran kista serosum sangat dipengaruhi oleh siklus haid. Saat menstruasi terjadi penambahan jumlah cairan dalam indung telur.

Hormon estrogen meningkat saat kehamilan juga memicu pembesaran kista yang berbentuk seperti buah bertangkai ini.

Bila kehamilan makin besar, maka rahim yang membesar---karena pertumbuhan janin---akan mendesak kista tersebut, dan berisiko tangkainya terpuntir.

Efeknya ibu akan mengalami sakit yang sangat. Jadi begitu ditemukan pada kehamilan di trimester awal, kista harus segera diangkat.

Baca Juga : Alami Kista Hormonal, Caca Tengker Lakukan Bayi Tabung Demi Punya Anak

Kista musinosum

Kista ini berisi cairan berupa lendir kental yang lengket. Bentuknya menyerupai ingus tapi sifat pelekatannya mirip kanji.

Sama seperti serosum, kista musinosum akan membesar akibat adanya kehamilan.

Oleh sebab itu, saat kista musinosum terdeteksi harus segera diangkat.

Penanganan kista musinosum pun mesti dilakukan dengan saksama agar tidak pecah. Bila pecah, maka cairan lem kanji akan membuat lengket organ-organ di dalam rongga perut.

Baca Juga : Perubahan Fisik pada Wanita Hamil, Mulai Kulit Hingga Hal Tak Diduga

Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa membuat usus saling menempel, dan kista semakin sulit diambil.

Kista dermoid

Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tak hanya cairan tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit.

Kista ini merupakan bawaan sejak lahir dan bisa dialami pria atau wanita.

Penanganan kista dermoid memerlukan kehati-hatian karena bila "meletus" selain cairannya membuat lengket, isi cairan di dalamnya, seperti rambut, gigi atau tulang, bisa masuk ke perut sehingga menimbulkan sakit luar biasa.

Baca Juga : Kaus Kaki Basah ? Segera Ganti Karena Berisiko Timbulkan Penyakit

Kista endometriosis

Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum.

Penyebabnya bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga kuman-kumannya masuk ke dalam selaput perut melalui saluran indung telur.

Infeksi tersebut melemahkan daya-tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit.

Kista ini tumbuh di seluruh lapangan perut dan pelan-pelan menyebar ke hampir semua organ tubuh misalnya usus, paru, hati, mata, otak, kulit, otot rahim, tetapi tempat bersarang yang paling sering adalah indung telur.

Bentuk indung telur yang terkena endometriosis akan mengembang dan bertambah besar saat haid datang.

Baca Juga : Wow, Ayah Ini Bisa Menenangkan Bayi Menangis Dalam Hitungan Menit!

Jadi inilah penyebab penderita endometriosis sering mengalami nyeri haid.

Supaya tidak memiliki kista

Keberadaan kista sebenarnya bisa dideteksi secara dini, yaitu dengan melakukan pemeriksaan berkala secara teratur, minimal setahun sekali.

Bila pada pemeriksaan pertama ditemui kista yang tak terlalu besar, dengan batasan 5 cm, maka kontrol harus dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Pendeteksian kista dilakukan dengan cara pemeriksaan dalam dengan alat bantu USG.

Namun, alat bantu USG, kadang tak bisa membedakan jenis kista secara pasti.

Karenanya, diperlukan anamnesis atau menanyakan riwayat penyakit, seperti bagaimana haidnya, apakah ada nyeri atau tidak, dan sebagainya.

Baca Juga : Inilah Risiko Akibat Ibu Hamil Duduk Terlalu Lama di Masa Kehamilan

Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Kista yang mengarah pada kanker bisa diperkirakan dengan USG ketika memperlihatkan gambaran tertentu, seperti dinding yang menebal atau tak beraturan.

Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan tumormarker.

Pengobatan kista

Kista yang ditemukan pada kehamilan sebaiknya segera dioperasi karena tak bisa diketahui apakah sifatnya ganas atau jinak.

Waktu yang tepat di usia kehamilan 4-5 bulan. Pada usia tersebut, plasenta sudah terbentuk sehingga kemungkinan terjadi keguguran lebih kecil.

Kista ganas yang pecah sangat membahayakan terlebih jika sampai merobek pembuluh darah besar.

Baca Juga : Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu

Tentunya penderita akan mengalami perdarahan dalam.

Bila tak diangkat, kista pun dikhawatirkan menyebabkan janin sungsang atau pada saatnya nanti sulit turun ke jalan lahir.

Namun demikian, operasi bisa saja ditunda hingga persalinan. Terutama kalau kista itu bukan kanker, tidak membesar, dan tak ada tanda terpuntir.

Pemberian obat akan dilakukan sesuai jenis kistanya.

Kista endometriosis yang masih kecil masih bisa diatasi dengan obat.

Tapi kalau sudah membesar, tentunya harus diangkat dengan cara operasi.