Find Us On Social Media :

Bakteri Selalu Berada di Organ Intim Wanita, Harus Dibasmi atau Tidak?

GridHEALTH.id - Ada bakteri yang bersemayan di vagina, dibasmi atau tidak?

GridHEALTH.idBakteri selalu ada di vagina semua wanita.

Pada vagina ada sebuah ekosistem yang menjaga kesehatan organ intim wanita ini.

Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan pada vagina yang dipengaruhi oleh dua unsur utama yaitu estrogen dan bakteri lactobacillus (bakteri baik).

Estrogen menentukan kadar glikogen (zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh manusia) di dalam sel epitel vagina.

Baca Juga : 11 Langkah Mewujudkan Organ Intim Wanita Sehat dan Juga Memesona

Glikogen merupakan nutrisi bagi lactobacillus yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya.

Menurut dr. Junita Indarti SpOG., dari Divisi Sito Patologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSCM, sisa dari metabolisme tersebut adalah asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina. Normalnya sedikit asam, dengan pH 3,8-4,2.

“Keputihan biasanya muncul di antara masa siklus haid wanita, dan merupakan fase normal dari siklus hormonal seorang wanita,” paparnya.

Baca Juga : Sering Risih Karena Bau? Bisa Jadi Bakteri ini Bersarang di Vagina

Cairan yang keluar pun tidak banyak. Keputihan menjadi tidak normal bila cairan yang keluar berwarna putih susu dan kental atau berwarna kekuningan atau hijau.

Gejala keputihan seperti ini umumnya, ungkap Juanita lebih jauh, disertai serangan gatal-gatal pada vagina. Bila ini terjadi, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Faktor lain penyebab gangguan keseimbangan ekosistem vagina adalah masuknya organisme asing yang dapat menyebabkan infeksi vagina (vaginitis).

Baca Juga : 7 Makanan dan Minuman yang Baik Bagi Kesehatan Organ Intim Wanita

“Infeksi yang paling sering dikeluhkan oleh wanita ini terdiri dari beberapa jenis, yakni bacterial vaginosis, trichomoniasis, dan candidiasis,” papar Juanita.

Dari ketiganya, bacterial vaginosis- lah yang paling sering terjadi (25-50% kaum Hawa) dengan ditandai gejala keputihan dan bau tak sedap.

Gangguan ini berisiko kelahiran prematur, radang panggul, dan kehamilan di luar rahim.

Infeksi paling kerap terjadi kedua, lanjut Juanita, adalah trichomoniasis yang dialami 20-40% wanita dan disebabkan oleh parasit trichomonas.

Baca Juga : Wajib Tahu, Ternyata  Cukup 2 Macam Nutrisi  Untuk  Atasi Diabetes!

Infeksi yang sering bersamaan terjadinya dengan bacterial vaginosis ini merupakan penyakit menular seksual.

Sekitar 70% laki-laki tertular setelah berhubungan intim dengan wanita yang terkena trichomonas.

Candidiasis merupakan infeksi dengan data angka paling kecil (dialami oleh 5-15% wanita). Infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans ini gejalanya adalah gatal-gatal di sekitar organ intim, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, berbau, menimbulkan nyeri vagina dan rasa terbakar pada vulva (bagian luar vagina), nyeri sanggama, dan nyeri berkemih.