Find Us On Social Media :

Bayi Cegukan dan Batuk, Hal ini yang Baiknya Orangtua Lakukan

Bayi cegukan bisa karena serinya dia menghisap jempol atau jari

GridHEALTH.idBayi cegukan dan batuk kerap terjadi. Seharusnya hal tersubut tidak terjadi.

Karenanya orangtua wajib tahu tentang apa itu cegukan dan batuk, begitu juga dengan penanganannya.

Baca Juga : Hasil Riset, Diet Meditariania Bantu Tingkatkan Peluang Hamil

Dalam kesempatan ini dr. Erlin Juwita, SpA, dari RS Ibu dan Anak Tambak—Jakarta pusat, membagi pengetahuan mengenai bayi cegukan dan batuk.

Cegukan

Bayi memang sering mengalami cegukan. Kejadian ini hal yang normal—walau sehari mengalami 4 kali cegukan, biasa terjadi pada bayi.

Maklum perkembangan organ tubuh bayi belum sempurna. Karena itu cegukan tidak membahayakan.

Cegukan sendiri terjadi karena adanya rangsangan, atau iritasi pada otot diafragma (pernapasan) yang disertai dengan adanya penutupan dari glotis (seperti klep pada saluran pernapasan), hal ini pula yang membuat bayi mengeluarkan bunyi ceguk…ceguk…

Baca Juga : Hasil Riset, Diet Meditariania Bantu Tingkatkan Peluang Hamil

Pada bayi cegukan bisadisebabkan karena udara di dalam lambung berlebihan.

Berlebihnya udara dalam lambung dapat disebabkan karena kesalahan posisi menyusui, juga pemberian susu dengan dot tanpa regulator, anak diberikan empeng, atau ngemut jari. Sehingga bayi bayi banyak menelan udara.

Efeknya, lambung semakin membesar dan menekan otot diafragma, sehingga akhirnya terjadi cegukan.

Selain itu cegukan bisa juga terjadi karena penurunan suhu lingkungan, bayi kedinginan. Tapi tidak sedikit cegukan terjadi yang tidak diketahui penyebabnya.

Sebagai pengetahuan kita semua, jika si kecil cegukan lalu disertai dengan muntah, adanya gangguan pertumbuhan, terjadinya lama/terus menerus, bayi jadi rewel/gelisah/tidak nyaman, ini bisa jadi sebuah early warning system ada sesuatu hal pada si kecil.

Baca Juga : Cuaca Dingin Sebabkan Gangguan Jantung dan Paru-paru, Benarkah?

Misal, ada luka pada esofagus -akibat penyakit refluks gastro esofagus.

Berikut yang bisa orangtua lakukan:

Umumnya cegukan akan berhenti dengan sendirinya, namun ada beberapa hal yang dapat membantu cegukan berhenti lebih cepat.

Misal, cegukannya karena udara dingin, hangatkan si kecil dengan pelukan, atau diberi selimut, dan disusui.

Bisa juga saat si kecil cegukan kita berikan minum, atau ASI.

Saat si kecil sedang makan atau minuman cegukan, tak mengapa makan dan minum dilanjutkan.

Tidak perlu khawatir air atau makanan akan masuk rongga pernapasan.

Sebab saluran pernapasan tertutup oleh glotis yang mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan.

Baca Juga : Sering Disebut “Bau Matahari”, Kenali 7 Penyebab Bau Badan Pada Anak

Batuk

Kalangan medis mengenal batuk sebagai gejala dengan banyak wajah.

Karena batuk itu bisa merupakan mekanisme proteksi tubuh, bisa sebuah early warning system—adanya gangguan pada organ pernapasan atau organ lain yang terkait, selain itu gejala batuk yang terus menerus juga sangat mengganggu.

Pada bayi kondisi batuk masih dikatakan normal sampai batas tertentu.

Misal, terjadi sesekali, tidak disertai tanda-tanda infeksi, seperti demam, bayi tetap enjoy/ aktivitas tidak terganggu.

Batuk pada bayi dikatakan tidak normal/cenderung patologis, jika terdapat peningkatan frekuensi dan intensitas, baik karakteristik batuk maupun dahak yang dihasilkan.

Misal, batuk terus menerus hingga bayi mengalami gangguan pernapasan, dahak berwarna hijau, kental, bau.

Penyebab batuk itu sendiri, bisa karena infeksi atau non infeksi.

Infeksi; bisa dibedakan dua; akut (dalam waktu singkat, misal radang tenggorok), dan kronis, misal karena jamur.

Baca Juga : Patut Dicoba, 6 Cara Asyik Mengganti Popok Bayi Agar Tak Kerepotan

Tapi jika sampai karena jamur, ini berarti kemungkinan si kecil mengalami imunodefisiensi.

Sedangkan batuk non infeksi, seperti; alergi (asma), adanya gangguan pada bersihan saluran pernapasan (biasanya terjadi pada anak-anak palsi serebral).

Dari sekian banyak penyebab, yang umum terjadi pada bayi adalah batuk karena infeksi virus akut, yang dapat sembuh sendiri.

Berikut yang bisa orangtua lakukan:

Jika batuk karena mekanisme pertahanan diri, orangtua sebaiknya tidak melakukan apa-apa, selain memastikan asupan gizi, aktivitas normal, istirahat bayi tercukupi dengan baik.

Namun jika batuknya diluar itu, frekuensi sering dan mengganggu aktivitas, disertai dahak, ada tanda-tanda infeksi, serta membuat anak tidak nyaman, sebaiknya orangtua memberikan ASI yang banyak, jika di atas 6 bulan berikan juga minum yang banyak, dan membawa anak ke dokter.

Selain ke dokter, orangtua bisa membantu meringankan penderitaannya.

Baca Juga : Mimisan Terjadi di Atas Septum, Bisa Leukemia atau Demam Berdarah

Caranya melakukan fisioterapi dada untuk melancarkan drainase aliran sekret/dahak pada bayi.

Dengan hal tersebut diharapkan dahak bisa dikeluarkan melalui mulut, hidung, atau ke pencernaan, dan akhirnya dibuang bersama feses.

Bagaimana melakukan fisioterapi dada?

Telentangkan si kecil di atas bantal, alasi dadanya dengan kain, dan lakukan tepukan oleh telapak tangan yang dibentuk agak mengerucut.

Cara seperti ini dilakukan juga pada dada samping kanan dan kiri (dengan memiringkan anak), dan punggung. Berapa lama melakukannya, hingga bayi merasa nyaman. (*)