Seorang perempuan bernama Sunisa Fujiyanti mengaku mengenali bocah dan ibu malang tersebut.
"Saya tahu anak dan ibu ini. Dulu waktu Masa Tanggap Bencana beberapa kali ditangani dan dirawat Team Relawan Medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di RS Lapangan," ujarnya.
Sunisa dan bocah itu bertemu kala nenek dari sang anak meninggal dunia.
"Anak ini pernah ketemu saya waktu neneknya yang sakit jantung meninggal dan saya mengantar Team Medis BSMI visit untuk memeriksa keadaan ibunya," sambungnya.
Menurut penuturan Sunisa, ibu dari anak tersebut memang harus cuci darah setiap 2 minggu sekali di rumah sakit Tanjung.
"Ibu si adek ini memang harus cuci darah tiap 2 pekan sekali ke RS Tanjung. Anak ini cerdas dan berani. Dia bercita-cita jadi dokter agar nanti di masa depan bisa mengobati orang yang sakit seperti ibu dan neneknya," lanjut Sunisa lagi.