Find Us On Social Media :

Benarkah Air Minum Kemasan yang Ditinggal di Mobil Berbahaya? Begini Tanggapan BPOM

BPOM merilis klarifikasi bahwa air minum kemasan yang ditingga di mobil tidak berbahaya

GridHEALTH.id - Air minum kemasan memang praktis dibawa ke mana saja, dan hal inilah yang menjadi alasan air minum kemasan masih tetap laku dibeli oleh banyak orang.

Bahkan kita sering membeli air minum kemasan untuk menemani kita selama berkendara.

Baca Juga : Air Minum Kemasan Berbahaya dan Membuat Bodoh Hoax! Mengandung Fluoride Benar

Banyak dari kita sering berpikir benarkah air minum kemasan yang ditinggal di mobil itu berbahaya?

Sempat ada kabar bahwa meninggalkan air minum kemasan di dalam tempat yang panas dalam waktu lama bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.

Hal ini tentu berisiko karena saat cuaca di luar cerah, suhu di dalam mobil bisa mencapai lebih dari 37 derajat Celsius.

Botol plastik hangat yang ditinggal dalam mobil bisa meracuni air minum tersebut.

Konsumsi air minum yang sudah bercampur kimia dari plastik dalam jangka lama akan merusak organ hati.

Baca Juga : Alami Benjamin Button Disease, Bayi Ini Bikin Geger Ruang Operasi Pasca Kelahirannya

Namun hal ini sempat dibantah, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM RI) memberikan klarifikasi terkait isu tersebut.

Dalam situsnya, ada 5 poin yang wajib diketahui oleh masyarakat luas, seperti ditulis berikut ini:

"1. Isu mengenai "Air Kemasan Yang Ditinggal Di Dalam Mobil Anda Sangat Berbahaya" adalah TIDAK BENAR.

Isu tersebut merupakan isu lama dan lembaga penelitian yang disebutkan dalam berita tersebut telah melakukan klarifikasi resmi terkait kebenaran berita tersebut (https://www.jhsph.edu/news/stories/2004/halden -dioxins-two.html).

2. Dioxin tidak dapat dihasilkan dari kemasan plastik yang terpapar panas di dalam mobil atau plastik yang dibekukan.

Baca Juga : Kebutuhan Air Minum Anak Berdasarkan Usia, Banyak Orangtua Tidak Tahu

3. Setiap jenis kemasan pangan baik berupa plastik, kertas ataupun lainnya berpotensi untuk melepaskan komponen penyusunnya ke dalam pangan yang dikemas.

Perpindahan tersebut dapat meningkat dengan adanya suhu tinggi dan waktu kontak yang lama.

Proses produksi yang baik dilakukan oleh industri untuk menjamin komponen penyusun yang terlepas sesuai dengan persyaratan dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan.

4. BPOM RI melakukan pengawasan dan kajian terhadap beberapa jenis kemasan plastik, hasilnya menunjukan bahwa tingkat paparan masyarakat indonesia masih dalam taraf aman.

5. Terkait dengan penggunaan plastik di dalam microwave, tidak semua jenis plastik dapat digunakan di dalam microwave. Karena itu bacalah petunjuk pemakaian yang dicantumkan oleh produsen."

Baca Juga : Hanya Minum Air Putih Sebulan, Kulit Wajahnya Jadi Lebih Cerah dan Bersih Serta Perut Rata!

Tak hanya itu, BPOM RI juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tidak menyebarluaskan berita atau isu terkait makanan dan kemasan pangan yang tidak terbukti kebenarannya.