GridHEALTH.id - Selama ini kita selalu mengira kegemukan disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.
Walaupun bukan suatu penyakit infeksi, kegemukan berlebih disebut bisa menular, lo.
Orang yang tinggal dalam kelompok atau komunitas dengan banyak orang obesitas mempunyai kecenderungan untuk menjadi gemuk juga.
Baca Juga : Kata Siapa Frozen Food Tidak Bergizi? Ternyata Nutrisinya Hampir Sama Dengan Makanan Segar
Melansir dari Kompas.com, sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat lalu dipublikasikan di JAMA Pediatrics menyebutkan kegemukan bisa menular ke orang lain.
Di Amerika Serikat sendiri tingkat kegemukan atau obesitas dinilai cukup tinggi, bahkan dikategorikan sebagai 'wabah'.
Dari November 2016 hingga Oktober 2017, penulis penelitian tersebut yaitu Ashlesha Datar, Ph.D., bersama seorang ekonom senior di RAND Coorporation, Nancy Nicosia, Ph.D., telah mengumpulkan data dari 1.519 keluarga militer yang tinggal di 38 basis dari seluruh Amerika dan memiliki level obesitas bervariasi.
Datar memilih kelopok keluarga militer sebagai subjek penelitian karena kelurga ini tidak bisa memilih tempat di mana mereka tinggal.
Beberapa rumah berada di daerah dengan rasio obesitas yang tinggi dan sebagian lainnya berada di daerah dengan resiko obesitas yang rendah.
"Ini memungkinkan kami untuk menganalisa apakah tinggal di daerah dengan rasio obesitas tinggi juga meningkatkan risiko menjadi obesitas," kata Datar.
Hasilnya, untuk setiap 1% peningkatan rasio obesitas dalam sebuah daerah, risiko anak-anak muda mengalami kelebihan berat badan naik antara 4% hingga 6%.
Sedangkan risiko penduduk dewasa mengalami kelebihan berat bdan naik sebesar 5%.
Datar menghubungkan temuan studi tersebut dengan teori penularan sosial (social contagion theory).
Baca Juga : Pamer Ketiak, Artis ini Malah Banjir Pujian, Ini Manfaat Bulu Ketiak
"Dengan kata lain, tinggal di sebuah komunitas dimana obesitas adalah hal biasa, dapat menimbulkan gaya hidup malas, makan makanan tidak sehat dan obesitas lebih diterima secara sosial," ujar Datar.
Mereka yang berada dalam komunitas obesitas cenderung minim aktif secara fisik, cenderung tak memiliki lingkungan rumah yang sehat (mengsonsumsi banyak makanan cepat saji dan tak memiliki batasan berapa banyak memakannya), serta cenderung tak pernah masak di rumah.
Namun, temuan mereka sejauh ini tidak hanya berlaku untuk keluarga militer. "Data kami menyebutkan bahwa rasio kelebihan berat badan di keluarga militer angkanya tidak jauh dengan yang terjadi di kelompok keluarga sipil," ujar Datar.
Di sisi lain, kegemukan ternyata tidak hanya disebabkan oleh pola hidup yang buruk.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa kegemukan bisa disebabkan oleh suatu virus yang bisa membuat produksi sel lemak menjadi lebih besar.
Melansir WebMD, fenomena ini disebut sebagai Infectobesity, yang diciptakan pertama kali oleh peneliti dari Universitas Louisiana, Nikhil Dhurandhar, Ph.D dan rekannya.
Penelitian ini melibatkan virus yang umum menyerang manusia, yaitu adenovirus-36 atau Ad-36.
Baca Juga : Ibu Marini Zumaris Meninggal Dunia Setelah Alami Stroke, 5 Makanan Enak Ini Bisa Jadi Pemicunya!
Penelitian menunjukkan bahwa hampir 30% orang gemuk telah terinfeksi Ad-36.
Hal ini juga berkaitan dengan hasil penelitian yang melibatkan monyet sebaai subjeknya, yang mana berat badan monyet akan semakin bertambah secara signifikan setelah diberi virus Ad-36 ini.
Jadi, dari hasil penelitian Dhurandhar, Ad-36 memiliki efek langsung pada sel-sel lemak manusia.
Infeksi sel induk dewasa dari lemak manusia memicu transisi sel lemak ini menjadi sel pralemak dan sel yang terinfeksi virus akan menyimpan lebih banyak lemak daripada sel pra-lemak normal.
Artinya, sel lemak yang terinfeksi virus akan berkembang dan semakin bertambah banyak.
Rekan Dhurandhar, Magdalena Pasarica, MD, PhD mempresentasikan temuan pada pertemuan nasional 234 American Chemical Society, yang diadakan 19-23 Agustus 2007 di Boston.
Baca Juga : Sentuh Spot Sensitif 'Tak Lazim' yang Bikin Bercinta Makin Seru Karena Gairah Membara!
"Kami tidak mengatakan bahwa virus adalah satu-satunya penyebab obesitas, tetapi penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa beberapa kasus obesitas mungkin melibatkan infeksi virus," kata Pasarica dalam press release.
Sebenarnya, ada sekitar 50 jenis virus adenovirus.
Berbagai jenis, sekitar 5% dari adenovirus menyebabkan infeksi pernapasan, mulai dari pilek ringan hingga radang paru - paru yang serius .
Sedangkan beberapa virus ini juga menyebabkan infeksi mata.
"Obesitas perlu menjadi perhatian utama, khususnya bagi anak-anak. Karena obesitas bisa membawa masalah kesehatan di masa depan, seperti penyakit jantung, penyakit hati dan diabetes," kata Jeffrey Schwimmer, profesor pediatri klinis yang juga melakukan penelitian tentang virus ini, dilansir dari Independent.(*)