GridHEALTH.id - Kondisi tubuh wanita hamil memang mudah lelah karena tubuh mereka mengalami banyak perubahan untuk mengakomodasi bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim.
Dan terkadang mereka juga merasa membutuhkan pijatan agar tubuh lebih rileks.
Namun sebelum melakukannya, ibu hamil seharunya berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum pergi ke panti pijat.
Baca Juga : 5 Cara Kurangi Garis Halus Keriput di Wajah, Bisa Dilakukan Di Rumah
Ia juga harus memastikan apakah terapis pijat tersebut mempunyai sertifikat untuk menyediakan pijat pra-kelahiran.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand akhirnya mengeluarkan pernyataan akibat seorang wanita hamil mengalami keguguran setelah ia pergi untuk sesi pijat, dilansir dari World of Buzz.
Pada 11 Januari 2019 lalu, Wirawan Ketkesi yang berusia 25 tahun telah mengunjungi panti pijat di provinsi Chiang Mai, Thailand.
Dia hamil enam bulan pada saat itu dan ketika di panti pijat, sang terapis mengatakan bahwa dirinya tidak dapat melakukan pijat seluruh tubuh karena Wirawan sedang hamil.
Sebaliknya, tukang pijat menyarankan pijat kaki serta bahu dan Wirawan setuju.
Setelah satu jam, terapis pijat pergi ke kamar mandi dan ketika dia kembali untuk memeriksa Wirawan, betapa terkejutnya ia saat melihat pelanggannya itu kejang hingga menyebabkan jantungnya berhenti.
Tukang pijat mencoba menyadarkannya sebelum dia dilarikan ke Rumah Sakit Maharaj Nakorn Chiang Mai, Thailand.
Setelah diperiksa para dokter mengungkapkan, Wirawan mengalami keguguran.
Akhirnya mereka melakukan operasi untuk mengangkat janinnya yang sudah mati.
Sayangnya, Wirawan justru tetap dalam keadaan koma dan dan masih belum sadar sejak itu.
Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Dikabarkan Akan Menikah Akhir Bulan, Ini Rangkaian Tes Kesehatan Calon Pengantin
Keluarganya telah meminta bantuan publik karena kasus ini gagal mencapai banyak kemajuan meskipun mereka telah membuat laporan polisi.
Wakil juru bicara Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand, Dr Khwanchai Visithanon menanggapi pada hari Rabu (6/2/2019), "Wanita yang sedang hamil kurang dari tiga bulan, sebaiknya mereka harus menghindari pijatan karena dapat menyebabkan keguguran."
Dia menambahkan, wanita hamil harus selalu berhati-hati dalam mendapatkan pijatan pada berbagai tahap kehamilan dan menyarankan mereka untuk menghindarinya.
Baca Juga : Genap Berusia 22 Tahun, Rose BLACKPINK Masih Mempertahankan Bentuk Tubuhnya
"Wanita hamil juga harus melakukan pijatan di tempat praktisi pengobatan tradisional Thailand berkualitas dan telah menjalani setidaknya 800 jam pelatihan," katanya.
Dr Khwanchai menambahkan, wanita yang hamil lebih dari enam bulan juga perlu berhati-hati dalam mendapatkan pijatan.
Secara umum, panti pijat yang telah disetujui oleh Departemen Dukungan Layanan Kesehatan diharuskan melakukan praktik pijatan dengan setidaknya 150 jam terbang.
Wirawan diketahui sudah mempunyai seorang putra berusia lima tahun dan ia tinggal bersama ibunya, sedangkan sang suami saat ini menjalani hukuman penjara.
Wakil kepala kesehatan masyarakat Chiang Mai, Waranyu Jamnongprasartporn, juga menanggapi dan mengatakan terapis pijat bertanggung jawab dalam memeriksa apakah pelanggan mereka hamil atau memiliki penyakit kronis sebelum memulai pijat.
Dia menambahkan bahwa setiap panti pijat diharuskan memiliki lisensi untuk beroperasi tetapi mengakui bahwa pihak pemerintah tidak mungkin untuk memeriksa setiap panti pijat di provinsi tersebut.
Melansir Americanpregnancy.org, sebuah studi menujukkan bahwa terapi pijat yang dilakukan selama kehamilan bisa mengurangi kecemasan, depresi meredakan nyeri otot dan meningkatkan kelancaran saat persalinan hingga kesehatan bayi nantinya.
Tetapi ibu hamil harus memeriksa kembali apakah panti pijat tersebut memiliki sertifikat, sebab mereka sudah menerima pelatihan di luar standar nasional dan tahu cara mengatasi kebutuhan ibu hamil dan tahu teknik pijat tertentu.
Mereka juga mengetahui bagaimana mengatur possisi agar tetap aman dan mencegah ketegangan pada ligamen uterus.
Terapis bersetifikat juga bisa mengamati pembekuan darah dan varises.
Baca Juga : Bukan Sembarang Vitamin, Dewi Perssik Mengaku Beri Suaminya 'Goyangan' Agar Tetap Bugar & Fit!
Biasanya mereka akan menolak melakukan pijatan pada wanita yang masih hamil di trimester pertama karena meningkatkan risiko keguguran.
Melansir Tabliod Nakita, umumnya, bagian tubuh ibu hamil yang boleh dipijat dan tidak berisiko adalah betis, tangan, punggung, dan leher.
Namun, sebaiknya sebelum pijat berkonsultasilah ke dokter mengenai rambu-rambu khusus untuk ibu, mengingat kondisi kehamilan setiap ibu boleh jadi berbeda.
RAMBU-RAMBU PIJAT SAAT HAMIL:
1. Jangan pijat di daerah perut, pinggang, pinggul, karena tiga bagian ini rentan berkontak langsung dengan janin dan bisa memicu kontraksi.
2. Tidak dianjurkan pijat refleksi, karena dapat mengundang kontraksi.
3. Jika pijatan dirasa menimbulkan kontraksi, apa pun metode dan cara memijatnya, segera hentikan.
4. Pijat sebaiknya dilakukan di usia kehamilan 5 bulan ke atas, karena kondisi janin sudah jauh lebih kuat.
5. Pijat dilakukan dalam posisi ibu telentang atau duduk dan pastikan kandungan tidak bermasalah.
6. Pastikan ibu mendapatkan jasa pijat oleh terapis/orang yang mengerti, terlatih, dan berpengalaman dalam memijat ibu hamil.
Baca Juga : Ingin Tahu Janin di Dalam Kandungan Sedang Melakukan Apa? Ini Dia, Bisa Interaksi Juga, Lo!
Selain pijat, ibu hamil juga diperbolehkan melakukan SPA.
Tetapi tetap harus waspada terhadap tempat dan kondisi sang ibu.
RAMBU-RAMBU SPA SAAT HAMIL:
1. Usia kandungan/kehamilan ibu harus di atas tiga bulan atau lebih aman bila usia kandungan sudah menginjak trimester dua ketika kondisi kehamilan sudah kuat.
2. Lakukan Spa dengan posisi miring atau telentang, tidak boleh telungkup seperti pada Spa biasa.
3. Pastikan tekanan tangan pada saat membaluri dan me-massage tubuh harus tepat, tidak boleh terlalu kencang.
4. Hindari berendam di bathtub, ganti dengan shower.
Mandi uap atau body steam juga sebaiknya ditunda dulu karena dikhawatirkan ibu mengalami kontraksi.
Sebagai gantinya, ibu dapat menjalani body compress, yaitu mengenakan handuk yang sebelumnya direndam dalam air panas.
Baca Juga : Baby-Led Weaning Berbahaya Bagi Bayi, Jangan Asal Ikut Trend!
5. Jika ingin memijat telapak kaki, pijatan diarahkan dari daerah tengah telapak sampai ke depan, mengingat titik refleksi ke bagian perut ada di daerah telapak kaki dari tengah ke tumit.
6. Pilih tempat SPA yang memang menyediakan pelayanan untuk ibu hamil.
Pastikan pula terapisnya benar-benar terampil, yaitu sudah mendapat pelatihan dari dokter kandungan atau sudah besertifikat American Pregnancy Massage Association (APMA).
Pemegang sertifikat APMA biasanya akan menggunakan pelumas massage yang aman dan bermanfaat seperti minyak grape seed (minyak biji anggur), yang bermanfaat menjaga elastisitas kulit untuk mencegah stretch mark setelah melahirkan.
Minyak ini pun memiliki kelembapan tinggi dan bisa bertindak sebagai antiseptik, juga rendah alergi.
Bahan lain yang bisa digunakan seperti biji alpukat, beras ketan, hingga losion.
Baca Juga : Jari Kaki Ayah Dewi Perssik Harus Diamputasi Akibat Kencing Manis, Begini Cara Perawatan Penderita Diabetes!