GridHEALTH.id - Pernah dikabarkan alami sakit perut yang aneh, kini Ratna Galih, salah satu pemeran sinetron Cinta Yang Hilang tersebut hamil anak ketiga.
Bagi penggemar sinetron Cinta Yang Hilang, hilangnya sososk Mirra yang diperankan oleh Ratna Galih akan merasa sedih dan kecewa.
Baca Juga : Jalani 2 Kali Operasi Disaat yang Sama, Tak Terdeteksi Hamil Anak Kembar
Dikabarkan Ratna Galih resmi berhenti lantaran kondisinya yang sedang hamil anak kembar tak identik.
Diketahui dari unggahan foto di laman akun media sosial pribadinya, Ratna Galih mengunggah foto hasil USG bersama dokter kandungannya.
Baca Juga : Kenali 5 Penyebab Anak Sering Merasakan Mulut Terasa Asam
Dilansir dari laman WebMD, 10 kondisi ini dapat mengarah pada ibu hamil anak kembar, diantaranya:
1. Ibu hamil berusia sekitar 30 hingga 40 tahun
Kita sering mendengar bahwa semakin tua usia kita, semakin sulit untuk hamil, tetapi bertambahnya usia sebenarnya dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar.
Namun menurut Abdulla Al-Khan, MD, direktur dan kepala kedokteran maternal and fetal medicine and surgery di Hackensack University Medical Center, New Jersey, pada usia tersebut, siklus ovulasi cenderung tidak teratur lagi, dan memungkinkan munculnya dua folikel sel telur pada saat yang bersamaan.
2. Membutuhkan asam folat tinggi
Wanita yang hamil anak kembar mungkin membutuhkan lebih banyak asam folat untuk membantu mencegah cacat lahir.
Baca Juga : Hamil 5 Bulan, Si Tomboy Popi Sovia Mulai Ubah Kebiasaan Hobi Bermotor Dengan Berenang
"Kami merekomendasikan 1 miligram asam folat per hari untuk kehamilan kembar dan 0,4 miligram untuk kehamilan tunggal," kata Manju Monga, MD, direktur Berel Held Professor dan maternal and fetal medicine di University of Texas Health Sciences Center di Houston.
Asam folat berfungsi untuk mengurangi risiko cacat lahir seperti spina bifida (cacat lahir ketika sumsum tulang belakang bayi gagal berkembang dengan baik).
3. Alami morning sickness berlebih
Penyebab mualnya ibu hamil di pagi hari atau disebut dengan morning sickness yaitu tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG).
Baca Juga : Cynthia Lamusu Kenang Perjuangan Anak Kembarnya di Hari Prematur Sedunia
Bahkan pada ibu hamil anak kembar kadar hormon ini lebih tinggi, sehingga ibu hamil anak kembar memiliki insiden mual dan muntah yang lebih tinggi pada trimester pertama.
Namun, sebagian besar morning sickness akan reda dalam kurun waktu 12 hingga 14 minggu kehamilan.
4. Lebih cepat lelah
Seperti yang kita ketahui, ibu hamil memang sering merasa sakit punggung atau di bagian tubuh lainnya.
"Ibu hamil anak kembar mengeluh lebih banyak sakit punggung, kesulitan tidur, dan mulas daripada ibu yang mengandung satu anak.
Baca Juga : Aneka Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir, Berikut Fakta-faktanya
Ibu yang mengandung anak kembar juga memiliki tingkat anemia ibu yang lebih tinggi dan tingkat perdarahan postpartum yang lebih tinggi (perdarahan) setelah melahirkan," kata Dr.Monga.
5. Gerakan bayi tidak kuat
Pada ibu hamil anak kembar, gerakan janin baru dapat terlihat pada minggu ke 18 hingga 20 kehamilan.
"Ketika seorang wanita mulai merasakan gerakan janin sebenarnya tergantung pada apakah dia telah hamil sebelumnya.
Pada wanita yang pernah mengalami kehamilan, pasti bisa membedakan gerakan dari aktivitas pencernaan," ujar Al-Khan.
6. Kenaikan berat badan lebih cepat
Dibanding wanita yang hamil satu anak, ibu hamil anak kembar mungkin mengalami kenaikan berat badan lebih banyak.
Baca Juga : Lady Gaga Borong Grammy Awards 2019 Ditengah Penderitaan Sindrom Fibromyalgia, Ini Gejalanya
"Pada ibu hamil anak kembar bertambah berat akan karena ada dua bayi, dua plasenta, dan lebih banyak cairan ketuban.
Rata-rata kenaikan berat badan adalah 11 kg untuk kehamilan tunggal dan 14-16 kg untuk kehamilan anak kembar," kata Al-Khan.
7. Risiko diabetes gestional
Pada kehamilan anak kembar, ibu hamil rentan terkena diabetes gestional yang mengarahkan untuk melakukan proses persalinan sesar.
"Namun, ibu yang menderita diabetes gestasional selama kehamilan lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari," kata Dr.Monga.
Baca Juga : Hamil 5 Bulan, Si Tomboy Popi Sovia Mulai Ubah Kebiasaan Hobi Bermotor Dengan Berenang
8. Risiko preeklamsia
Risiko preeklamsia selama kehamilan lebih tinggi pada kehamilan kembar.
Preeklampsia ditandai oleh tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan terkadang pembengkakan di kaki, tungkai, dan tangan.
Ini adalah awal dari eklampsia yang lebih serius dan berpotensi fatal.
9. Risiko Twin To Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
Komplikasi ini terjadi pada sekitar 15% kehamilan kembar.
TTTS adalah kelainan yang menimpa bayi kembar identik, karena bayi kembar identik dapat mendapatkan suplai darah dari plasenta yang sama.
Pada TTTS, salah satu bayi mendapat aliran darah berlebih sedangkan bayi yang lain mengalami kekurangan aliran darah.
Baca Juga : Kenali 5 Penyebab Anak Sering Merasakan Mulut Terasa Asam
Akibatnya, bayi yang mendapat aliran darah berlebih dapat berisiko mengalami gangguan jantung, sedangkan pada bayi yang kekurangan aliran darah dapat mengalami anemia dan berat badan lahir rendah.
10. Risiko prematur
Sebagian besar ibu yang mengandung anak kembar akan melahirkan pada usia 36 hingga 37 minggu.
Bahkan bisa jadi anak kembar lahir setelah 34 minggu, hal ini dapat mengarah ke persalinan prematur dan melahirkan dengan tingkat masalah pernapasan yang lebih tinggi.
Baca Juga : Hamil 5 Bulan, Si Tomboy Popi Sovia Mulai Ubah Kebiasaan Hobi Bermotor Dengan Berenang
Akibat dilahirkan terlalu dini, bayi kembar mungkin dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2 kg), dan bayi seperti itu cenderung memiliki lebih banyak masalah kesehatan daripada bayi yang lahir dengan berat normal.