Find Us On Social Media :

Obat Pereda Rasa Nyeri, Bebas Konsumsi atau Perlu Resep Dokter? Ini Penjelasannya

Nyeri haid bisa diobati dengan pereda rasa nyeri namun hati-hati pengunaannya.

GridHEALTH.id - Obat pereda rasa nyeri sering digunakan untuk meredakan rasa nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, nyeri/sakit setelah melakukan tindakan pembedahan atau operasi, saat menstruasi, hingga meredakan gejala artritis.

Obat ini juga dapat meredakan rasa nyeri akibat adanya trauma dalam tubuh, baik trauma kecil ataupun besar. Biasanya trauma yang terjadi berhubungan dengan jaringan pusat (otak)

Selain itu, obat ini juga sering digunakan sebagai obat demam yang cukup ampuh menurunkan panas.

Baca Juga : Satu Hari Pasca Kuret Akibat Keguguran Arumi Bachsin Kembali Bertugas, Begini Cara Perawatan Kuret yang Baik

Kandungan obat pereda rasa nyeri adalah asam mefenamat, salah satu tipe obat yang digunakan sebagai antiperadangan dan anti-inflamasi dengan jenis nonsteroid.

Obat yang masuk dalam kategori NSAIDs ini memiliki khasiat untuk menghambat pembentukan enzim prostaglandin, yaitu senyawa yang telah dilepaskan tubuh yang mampu memicu timbulnya rasa nyeri hingga peradangan pada organ tubuh lainnya.

Kendati demikian, asam mefenamat ternyata tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Dengan kata lain, penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan dosis dokter secara tepat dan akuran. 

Baca Juga : Banyak Minum Air Putih, Benarkah Hilangkan Batu Ginjal? Ini Faktanya Pengguna dari obat ini maka harus disesuaikan dengan dosis pemakaian yang tepat. Maka disarankan penggunaan obat ini disesuaikan dengan resep atau dosis dari dokter.

Sebabnya, dosis buat anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia berbeda-beda. Contohnya meski obat ini aman untuk anak-anak, namun diawasi pemakaiannya.

Baca Juga : Puluhan Tahun Jadi Perokok, Kejadian Ini Bikin Rano Karno Kapok dan Berhenti

Yaitu usia anak-anak hingga dewasa dengan rentang usia 14 - 18 tahun dapat mengonsumsi 500 mg kemudian dapat diteruskan dengan pengonsumsian sebanyak 250 mg per 6 jam sekali. Sekali lagi harus sesuai ketentuan dari dokter. 

Jangan coba-coba menambah dosisnya hanya karena hal ingin cepat sembuh. Selain itu, penggunaan tepat dari obat ini adalah tidak boleh dikonsumsi lebih dari 7 hari secara berturut-turut.

Jika setelah mengonsumsi obat ini kita merasakan efek samping ataupun tidak segera sembuh dari rasa nyeri yang dirasakan, sebaiknya cepat ke dokter. Juga perlu diketahui, penggunaan beberapa obat medis memang menimbulkan beberapa efek samping, tidak terkecuali dengan obat yang satu ini.

Untuk efek samping yang ditimbulkan mungkin akan berbeda-beda setiap orangnya. 

Efek samping yang ditumbuhkan obat pereda nyari asam mefenamat misalnya perut terasa kembung, mual, sembelit, hingga diare. 

Baca Juga : Minum Susu Campur Merica, Memangnya Sehat? Ini Fakta Mengejutkan!

Bisa juga muncul keringat dingin, mulut kering, hingga keluar lendir dari hidung, serta nyeri di bagian dada.  (*)