Menurut hasil penelitian dari Legacy Clinical Research Center, Portland, Amerika Serikat, menyatakan kandungan monosodium glutamate (MSG) juga bahan pengawet yang tinggi dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak, seperti pembengkakan dan kematian sel-sel otak.
Baca Juga : Fakta, Dikira Menyehatkan Ternyata Ini 5 Makanan Pemicu Stres
Hal ini dikarenakan MSG yang terkandung dalam mie instan, jika dikonsumsi secara rutin dan terus menerus tidak dapat melewati tepian saraf otak yang mengaliri darah.
Penelitian dari University of Ottawa, Canada menyatakan bahwa seseorang yang sering menelan MSG akan mengalami gejala sakit kepala, otot tegang, mati rasa, dan kesemutan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, reaksi lain yang terjadi ketika seorang mengonsumsi MSG melebihi batas, diantaranya:
- Sakit kepala
- Muka memerah
- Berkeringat
- Tekanan wajah atau sesak
- Mati rasa, kesemutan atau terbakar di wajah, leher dan area lainnya
- Detak jantung berdebar cepat
- Sakit dada
- Mual
- Kelemahan
Baca Juga : Gara-gara Mi Instan Putri Titian Disidak Sang Bunda, Ini Masalahnya
Terlepas dari berbagai mitos dan cerita yang lahir dari masyarakat, MSG dinyatakan "aman" oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan Food and Drug Administration (FDA) yang disepakati oleh World Heatl Organization (WHO dan Food and Agriculture Organization (FAO).
Namun dengan syarat, penambahan MSG dalam masakan digunakan dan dikonsumsi secara tidak berlebihan atau sesuai dengan batas.