GridHEALTH.id - Seorang pengacara asal Santo Domingo, Republik Dominika, mengalami batuk parah selama 2 tahun, pada usia 16 tahun.
Dilansir dari laman Daily Mail, selama dua tahun berikutnya, Karla Lora-Caban didiagnosis dengan berbagai macam penyakit, mulai dari radang sendi hingga dermatitis, dan dokter meresepkan serangkaian krim, sirup batuk, dan tablet zat besi.
Baca Juga : SBY: Ibu Ani Yudhoyono Alami Kanker Darah, Seperti Ini Pemeriksaan Blood Cancer yang Rumit
Karla Lora-Caban menceritakan awalnya dia menganggap hanya flu biasa namun flu tersebut semakin buruk, dan dibarengi dengan anemia.
“Batuknya menjadi lebih buruk dan dengan nyeri dada, bersama dengan penurunan berat badan datang keringat malam, ruam kulit dan demam,", ujar Lora-Caban.
“Saya diberi tahu bahwa nyeri dada tersebut adalah radang sendi dan diresepkan sirup obat batuk, kemudian untuk ruam diberitahu bahwa itu adalah dermatitis dan dokter memberikan kortison topikal, dan kemudian diberi zat besi untuk anemia saya."
Baca Juga : Kylie Jenner Jalani Filler Bibir, Tak Sarankan Orang Lain Melakukannya
Tidak ada dokter yang dapat memberitahu diagnosis yang tepat, bahkan hingga penyakitnya menjadi semakin parah.
Kejadian semakin parah, Lora-Caban mulai batuk darah dan akhirnya didiagnosis menderita kanker darah.
"Saya dilarikan ke rumah sakit untuk operasi darurat, yang mengakibatkan pengangkatan setengah dari paru-paru saya.
Dua kali operasi, sepuluh hari dalam keadaan koma dan tiga bulan tinggal di ICU," ujar pengacara ini.
Kanker darah yang dideritanya adalah limfoma yang berkembang pada limfosit, tipe sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi.
Melansir dari Mayo Clinic, kanker jenis ini juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh.
Limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga penyakit ini akan mengurangi daya tahan tubuh penderitnya terhadap faktor berbahaya dari luar.
Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah Limfoma hodgkin, yang melibatkan tipe limfosit sel B yang tidak normal disebut sel Red-Sternberg.
Yang kedua adalah Limfoma non-Hodgkin, yang bisa terjadi pada sel B atau sel T di dalam tubuh.
Tanda dan gejala kanker darah limfoma memiliki ciri meliputi:
- Pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit di leher, ketiak atau selangkangan.
- Kelelahan terus-menerus.
- Demam.
- Berkeringat di malam hari.
- Sesak napas.
- Penurunan berat badan secara drastis.
Baca Juga : Wanita ini Lahirkan Anak Kembar Tujuh Melalui Persalinan Normal
Namun keajaiban datang pada pengacara bernama Karla Lora-Caban ini, setelah bertahun-tahun berjuang dengan kanker darah dan segala macam penyakit, ia dinyatakan sembuh.
Bahkan saat ini Lora-Caban menjadi seorang yang sangat menginspirasi dan sering memberi motivasi di depan publik, berkat perjuangannya melawan kanker darah dan membantu pacarnya yang berjuang melawan kanker tulang dan leukemia, Lorens Dries.
Baca Juga : Kylie Jenner Jalani Filler Bibir, Tak Sarankan Orang Lain Melakukannya
Lora-Caban menjalani segala perawatan kesehatan dan kemoterapi yag direkomendasikan dokter.
Bahkan saat ini, Lora-Caban juga aktif menjalani berbagai macam olahraga dan mengikuti marathon. (*)