Find Us On Social Media :

Ditinggal Ibu, Remaja di Lampung Dirundung Kakak 120 Kali, Adik 60 Kali, dan Ayah Berulang Kali

(Ilustrasi) pelecehan seksual.

GridHEALTH.id - Seyogyanya, ayah dan saudara laki-laki wajib melindungi saudara perempuannya.

Namun malang nasib seorang remaja di Lampung yang berusia 18 tahun ini setelah ditinggal ibu kandungnya.

Baca Juga : Anak 14 Tahun di Malaysia Hamili Kakak Kandung, Melahirkan di Toilet

Remaja perempuan asal Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, ini mengalami kekerasan seksual, ia diperkosa oleh ayah, kakak, dan adiknya sendiri berulang kali selama 2 tahun ini.

Melansir Tribun Lampung, Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas mengungkapkan, sang kakak menyetubuhi sampai 120 kali dalam setahun, sedangkan adiknya 60 kali, bahkan ayahnya pun melakukan perbuatan biadab itu berulang kali.

Dalam sehari, setidaknya lima kali gadis yang keterbelakangan mental ini mengalami perkosaan dari ayah, kakak, dan adiknya.

Baca Juga : Video Viral Pria Nekat Bunuh Diri dari Atas Gedung, Membawa Dampak Kesehatan Bagi yang Melihat

Kasus tersebut terungkap setelah gadis tersebut mendapat penanganan dari Lembaga Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat Merah Putih, dan para pelaku ditangkap di kediamannya pada Kamis (21/2/2019).

Bahkan tindakan inses atau perkawinan sedarah atau antar orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan kandung sebenarnya membahayakan bagi kesehatan wanita.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, diantara bahaya yang dapat mengganggu kesehatan wanita atau korban, yaitu:

- Nyeri pada vagina.

- Nyeri pada anus.

- Perdarahan.

- Infeksi pada alat kelamin, dengan gejala berupa keputihan atau nyeri saat berkemih.

- Terkena penyakit menular seksual.

- Mengompol.

- Konstipasi.

- Kehamilan yang tidak diinginkan.

Baca Juga : Sudah 12 Tahun Menikah, Pangeran Charles & Camilla Tidur di Kamar Terpisah, Ini Efek Baiknya Bagi Pernikahan!

Sedangkan gangguan psikologis yang dapat terjadi pada korban pelecehan seksual, antara lain:

- Depresi.

- Mengalami gangguan tidur.

- Gangguan stres pasca trauma (PTSD).

- Mengalami mimpi buruk.

- Fobia.

- Gangguan makan.

- Menarik diri dari lingkungan.

- Penyalahgunaan narkoba.

- Menjalani perilaku seksual sebelum waktunya.

- Ide atau percobaan bunuh diri.(*)