Find Us On Social Media :

Besan Jenguk Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Tapi Hanya Bisa Berjumpa dari Balik Kaca, Ternyata Ini Alasannya

Ani Yudhoyono harus berada di ruangan terpisah saat dijenguk oleh ibu Annisa Pohan, Yanni Mulyaningsih, terkait sakit kanker darah yang dideritanya.

GridHEALTH.id - Istri dari Presiden RI ke-6, Ani Yudhoyono hampir sebulan ini dirawat di National University Hospital, Singapura, karena mengidap kanker darah.

Selama dirawat, Ani Yudhoyono banyak mendapat doa kesembuhan serta buah tangan sebagai tanda dukungan.

Tidak sedikit pula orang yang sengaja datang menjenguk istri Susilo Bambang Yushoyono itu ke rumah sakit, termasuk sang besan.

Baca Juga : Anaknya Kena Penyakit Langka CMD, Artis Joanna Alexandra Kebingungan Mencari Sepatu Khusus

Yanni Mulyaningsih, ibu dari Annisa Pohan sengaja datang ke Singapura untuk bertemu dengan ibu dari menantunya, Agus Yudhoyono itu.

Namun sayangnya Mulyaningsih hanya bisa bertemu dengan Ani dari balik kaca kamar tempatnya dirawat.

Sedangkan di balik pintu terlihat Ani dan Annisa sedang melongok sambil tersenyum.

"Maaf ya bunda Pohan, sementara waktu kita dibatasi oleh kaca," tulis Ani Yudhoyono pada unggahan foto di atas.

Ternyata alasan Mulyaningsih tidak dapat masuk ke ruang rawat karena pasien kanker darah memang harus berada dalam ruangan yang steril.

Hal ini membuat penyakit kanker bisa membuat penderitanya merasa terisolasi karena orang tidak leluasa menjenguknya.

Meski dari balik kaca, dengan meluangkan waktu untuk membesuk kita bisa mengalihkan perhatiannya dari kanker yang sekarang ini menjadi fokus utama hidupnya.

Kita juga harus mengetahui etika ketika ingin membesuk pasien kanker yang dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga : Menurut Psikolog Seseorang Sedang Patah Hati Sama Dengan Pecandu Heroin yang Tengah Berjuang Berhenti dari Narkoba, Inilah yang Dirasakan Luna Maya

- Rencanakan kunjungan dengan membuat pemberitahuan, bisa lewat telepon atau pun teks SMS dan WhatsApp.

Tanyakan apakah ia sedang bisa menerima kunjungan atau tidak. Pahami bahwa ia tidak bisa menemerima tamu setiap saat.

- Jika memungkinkan pilih waktu berkunjung pada hari kerja, karena biasanya di akhir pekan sudah banyak tamu yang datang.

- Kebanyakan orang bingung harus mengatakan apa pada pasien. Ingatlah bahwa yang penting bukan apa yang kamu katakan, tapi kehadiran dan kemauan untuk mendengarnya. 

Bantu pasien untuk fokus pada apa yang membuatnya bersemangat, misalnya olahraga, hewan kesayangan, atau buku baru dari penulis favoritnya.

- Hindari memberikan saran-saran medis atau opini terkait obat, vitamin, atau pola makan, apalagi jika kita tidak punya pengetahuan yang cukup.

Jangan mendesaknya untuk segera melawan penyakitnya, jika kondisinya saat itu memang lemah.

 

Baca Juga : Remaja Korban Pemerkosaan Ayah dan 2 Saudara Kandungnya di Lampung Ternyata Penyandang Disabilitas, Kak Seto Berencana Jenguk Korban

- Hindari mengingkatkannya pada perilaku atau kebiasaannya yang dulu yang mungkin terkait dengan penyakitnya.

Dukung dan dengarkan keluhannya, bahkan keinginannya untuk tetap diam.

- Akan lebih baik jika kunjungan tersebut bersifat singkat, tetapi sering, ketimbang lama namun hanya datang sekali. (*)