GridHEALTH.id - Masih ingat Luri AFI yang masuk hingga 4 besar ajang pencarian bakat Akademi Fantasi Indosiar (AFI) 2005?
Luri AFI yang memiliki nama lengkap Luri Dini Ayu Safitri, merupakan penyanyi kelahiran Surabaya, 25 November 1985.
Baca Juga : Artis Saphira Indah Dikabarkan Meninggal Saat Hamil, Ibu Hamil Wajib Kenali Penyebabnya
Sayang, karier Luri tak bisa bertahan lama karena usianya yang pendek. Melansir dari Gird.ID, Luri meninggal dunia pada 11 Januari 2009 di usia 23 tahun, tepat setelah 8 hari menjadi seorang ibu dari seorang putra bernama Shifardy Satriyo Prananda.
Luri mengehembuskan napas terakhir pada Minggu (11/1/2009) pukul 23.00 WIB, setelah dirawat selama 2 hari.
Dokter memvonis Luri meninggal karena keracunan kehamilan.
Baca Juga : Mantan Personel Coboy Junior, Bastian Steel, Terkapar Akibat Sakit Tipes, Tak Bisa Pecicilan Lagi deh
Keracunan kehamilan alias preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan ginjal.
Melansir dari Mayo Clinic, preeklamsia biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal.
Namun tak hanya ibu hamil saja yang dapat mengalami preeklamsia, ternyata wanita setelah melahirkan juga dapat mengalami keracunan kehamilan ini.
Keracunan kehamilan setelah melahirkan ini disebut dengan tekanan darah sangat berbahaya bagi ibu dan bayi.
Postpartum preeklampsia dapat terjadi dalam waktu 48 jam setelah persalingan bahkan menurut hasil penelitian dari North York General Hospital, Toronto, hal ini bisa berjalan hingga hari ke-5 setelah melahirkan.
Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah yang melebihi 140/90 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih.
Bahkan keracunan kehamilan ini dapat menjalar menjadi post partum hemorrhage (PPH) atau pendarahan hebat saat melahirkan.
Kondisi ini dapat mempengaruhi ibu hamil kehilangan jumlah darah yang mengancam jiwa saat melahirkan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, kejadian ini banyak ditemui pada ibu hamil di negara-negara berkembang.
Baca Juga : Penggunaan Ponsel Saat Hamil Ternyata Mengganggu Kesehatan Janin
Pada pendarahan ini, kekurangan oksigen dapat merusak kelenjar hipofisis ibu hamil.
Kelenjar hipofisis (pituitari) akan menghasilkan hormon hipofisis yang dapat membantu mengatur pertumbuhan, tekanan darah, produksi dan pembakaran energi, dan berbagai fungsi organ tubuh lainnya.
Tanda dan gejala PPH terjadi karena terlalu sedikit hormon yang dikendalikan kelenjar pituitari: tiroid, adrenal, produksi ASI, dan hormon fungsi menstruasi.
Baca Juga : Kim Kardashian Ternyata Penderita Psoriasis di Wajah! Skin Tightening Solusinya Supaya Bisa Tampil Sempurna
Untuk itu, diharapkan ibu hamil mana pun wajib melakukan pengecekan tekanan darah selama hamil, menjaga berat badan, dan mengatur pola makan selama hamil.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir preeklamsia setelah melahirkan seperti yang diderita Luri AFI.(*)