“Saya memberi tahu ibu itu, dan dia berkata, 'Apa? Tidak, dokter, ini tidak mungkin. Tetapi saya menjelaskan langkah demi langkah, dan dia mengerti," kata Dr. Parra-Saavedra.
Baca Juga : Derita Sindrom 'Putri Tidur', Gadis Ini Tidur Siang Selama 3 Minggu; 'Ketika Bangun Realita Menghantamku'
Pada 22 Februari, ketika sang bayi yang dinamai Itzamara berusia 37 minggu dan beratnya sekitar tujuh pound, dokter memutuskan untuk melahirkan janin yang dikandung bayi tersebut dengan operasi caesar.
Sebab mereka takut kembar internal Itzamara akan menghancurkan organ perutnya.
Baca Juga : Kentang Goreng Memang Enak, Tapi Berisiko Ketika Dikonsumsi Sering
Hari berikutnya, mereka mengangkat kembar janin dengan operasi laparoskopi.
Kembaran sang bayi memiliki panjang sekitar dua inci, memiliki kepala dan anggota tubuh yang belum sempurna, tetapi tidak memiliki otak dan hati.
Baca Juga : Anak Marcella Zalianty Terserang Tumor Otak, Begini Cara Mendiagnonisnya
Janin-in-fetu kadang-kadang salah didiagnosis sebagai teratoma , tumor yang mungkin mengandung tulang, jaringan otot, dan rambut.
Perbandingan DNA sedang dilakukan, tetapi Dr. Parra-Saavedra yakin bahwa janin itu mulai muncul sebagai kembar identik dari sel telur yang sama.