Find Us On Social Media :

Dituduh Alat Kelaminnya Terlalu Besar Sehingga Istrinya Tewas, Faktanya Karena Epilepsi

Alat Kelamin Terlalu Besar, Pria Ini Dilaporkan Mertua Karena Menewaskan Putrinya

GridHEALTH.id - Seorang pria bernama Nedi Sito melaporkan menantunya atas tuduhan pembunuhan terhadap anaknya.

Nedi Sito (55) merupakan warga Dusun Brukkan, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga : Benarkah Ibu Pengidap Epilepsi Sebabkan Anak ADHD? Simak Faktanya!

Melansir dari Kompas.com, Sito menduga anaknya yang bernama Jumantri tewas ditangan sang menantu, B, akibat alat kelamin terlalu besar.

Apalagi, Sito mendengar omongan orang-orang yang menyebut alat kelamin B menjadi penyebab kematian anaknya. 

Laporan Sito kepada polisi karena alat vital menantunya yang besar ini sempat menjadi viral dan menghebohkan masyarakat.

Baca Juga : Emilia Clarke 'Mother of Dragons' Alami Aneurisma Otak, Bisa Sebabkan Pendarahan Pada Otaknya

Kanit Reskrim Polsek Maron Aipda Dadang Priyanto mengatakan, dalam pertemuan yang digelar di rumah Sito pada Rabu (20/3/2019) lalu, polisi meminta B untuk memperlihatkan kemaluannya pada Sito.

Kepada KOMPAS.com, Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto menjelaskan, pihak Polsek Maron melakukan mediasi untuk mengungkap fakta.

B diminta menunjukkan kelaminnya di hadapan petugas, kades, Sito dan keluarga. Ternyata, mereka sepakat alat vital B normal dan wajar. 

Baca Juga : Pil KB Tak Hanya Untuk Mengatur Jarak Kehamilan, Punya 4 Manfaat Kesehatan Termasuk Bagi Wanita yang Belum Menikah

"Pelapor dan terlapor kami fasilitasi, dan melihat secara langsung ukuran alat kelamin B.

Ternyata normal seperti standar orang Asia, jadi saat itu juga mertua mencabut laporannya dan saling memaafkan," ujar Riyanto via pesan singkat Rabu (27/3/2019). 

Sito pun menyadari bahwa kematian putrinya tidak disebabkan ukuran alat vital suaminya.

"Dari hasil penyelidikan kami, Jumatri mempunyai riwayat epilepsi sudah tujuh tahun terakhir. Kedua belah pihak menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Sudah berakhir damai,” katanya. 

Baca Juga : Sama Dengan Pelihara Babi, Pelihara Ayam di Rumah Jadi Bom Waktu Mematikan!

Epilepsi memang salah satu penyakit yang berbahaya, bahkan dalam keadaan parah dan tidak segera ditangani, epilepsi dapat menyebabkan kematian.

Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (neurologis) di mana aktivitas otak menjadi tidak normal, menyebabkan kejang atau periode perilaku yang tidak biasa, sensasi, dan kadang-kadang hilangnya kesadaran.

Beberapa orang dengan epilepsi hanya menatap kosong selama beberapa detik saat kejang, sementara yang lain berulang kali menggerakkan lengan atau kakinya.

Epilepsi sering dikaitan dengan riwayat keluarga, namun tak hanya itu, berdasarkan Mayo Cinic, epilepsi juga disebabkan oleh:

- Trauma kepala akibat kecelakaan mobil atau cedera traumatis lainnya dapat menyebabkan epilepsi.

Baca Juga : Dibully Karena Alami Vitiligo, Wanita Ini Ubah Tubuhnya Menjadi Karya Seni Unik

- Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak, seperti tumor atau stroke otak, dapat menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab utama epilepsi pada orang dewasa yang berusia lebih dari 35 tahun.

- Penyakit menular seperti meningitis, AIDS, dan ensefalitis virus, dapat menyebabkan epilepsi.

- Cedera prenatal, sebelum lahir, bayi peka terhadap kerusakan otak yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi pada ibu, gizi buruk atau kekurangan oksigen. Kerusakan otak ini dapat menyebabkan epilepsi atau cerebral palsy.

- Gangguan perkembangan, epilepsi kadang-kadang dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan, seperti autisme dan neurofibromatosis.

Baca Juga : Anak Jangan Sampai Kekurangan Zinc, Tapi Jika Berlebih Memicu Serangan Epilepsi

Namun kasus Sito dan menantunya ini sudha berakhir damai, Sito telah meminta maaf atas tuduhannya ini kepada sang menantu.